Trio Mahasiswa FK Unej Ciptakan pendeteksi E.coli

Bentuk Mirip Testpack dengan Keakuratan Hampir Semua
karya ilmiah mahasiswi semester 5 FK Unej ini menjadi terobosan baru dunia kesehatan. Mereka menciptakan alat deteksi bakteri Escherichia coji yang cukup berbahaya bagi saluran kemih. penelitian ini baru saja menjadi juara nasional dalam diponegoro Medical & Health Scientific Conpetition ( DMHSC )2016 . 

 RANGGA MAHARDIKA,jember


Niat awal Hazmi Dwinanda Nurqiatan, Dita puspita, dan Amalia Nur zahra adalah membuat karya ilmiah tentang kesehatan untuk anak-anak. mereka yang tergabung dalam student Research Center Revolution (SRCR) FK Unej ini pun mencoba mempersiapkan yang terbaik. Akhirnya mereka menemukan penyakit yang cukup berbahaya dan beresiko tinggi namun jarang di perhatikan. "infleksi saluran kemih yang biasanya menyerang anak-anak usia dini," ucap Dita yang alumni SMAN 2 kediri ini. dimana, kejadian ISK yang menyerang anak-anak. Dimana sebenarnya E. coli ini ada di saluran usus untuk membantu pencernaan dan keluar melalui feses .


Alat gunakan rumus antigen dan Antibodi

Namun, karena gaya hidup bersih dan sehat yang kurang dipahami masyarakat umum sehingga E.Coli ini masuk ke dalam saluran kemih." biasanya karena gaya hidup kurang sehat, seperti cebok kurang bersih atau membasuh dari belakang. Sehingga e.coli masuk ke saluran kencing," ucap Dita, rekannya . jika dibiarkan maka akan menjadi penyebab fatal. seperti terganggunya fungsi ginjal, infeksi saluran kemih (ISK) hingga yang fatal adalah bisa menjadi penyakit gagal ginjal. Hal ini tentunya perlu adanya penyadaran pada masyarakat jika sejak awal penyebab ISK diketahui, maka pengobatannya akan lebih mudah pula . tetapi, diakuinya saat ini belum ada alat deteksi pasti untuk bisa mengetahui adanya E.coli di saluran kemih. sehingga pihaknya pun kemudian mencoba membuat alat pendeteksi dini untuk mengetahui sumber bakteri penyakit ISK. Karena selama ini hanya ada alat untuk deteksi bakteri umum saja, misalnya mendeksi darah dan sebagainya. Namun tidak ada yang khusus untuk pendeteksi E.coli. Akhirnya setelah dirumuskan, mereka membuat DIPSCOL ( Dipstick special for E.coli).Yakni Alat Deteksi dini bakteri Escheria coli pada penyakit infeksi saluran kemih (ISK). "Bentuknya mirip testpack untuk mengetes kehamilan. penggunaannya semudah menggunakan alat deteksi kehamilan," ucap rekannya Amalia yang juga alumni SMAN 2 Kediri ini. alat ini menggunakan rumus antigen dan anti bodi. Dalam alat ini, Mereka menempatkan antibodi dari E.coli yang sebelumnya sudah dibiakkan terlebih dahulu. Antibodi pembiakkan inilah yang kemudian ditempatkan di bran Dipscol itu. " jika kemudian membran antibodi ini bertemu dengan saluran kemih yang mengandung antigen E.coli maka akan terjadi reaksi," jelasnya. sehingga akan diketahui jika ada materi E.coli di saluran kencingnya. jika tidak ada, maka tidak terjadi apa-apa dalam ' tespack' tersebut. Dengan sistem ini, ucap Amalia, maka spesifikasi itu bisa dipastikan akurat 100 persen." Karena memang menggunakan antigen antibodi.Berbeda dengan pendetsi lainnya dengan keakuratan 60-70 persen," jelasnya. Dia mengatakan untuk membuat itu maka hanya membutuhkan biaya Rp 5 ribu. harga akan lebih murah jika diproduksi secara massal nantinya . Hasmi, anggota lainnya mengatakan dengan biaya murah dapat mengetahui reaksi sehingga bisa diberikan antibiotik yang tepat untuk pengobatannya . ini akan membuat pengobatan efektif dan biaya hemat. pihaknya pun berharap jika nantinya ada pihak yang mau memberikan dukungan untuk penelitia ini agar lebih sempurna."sehingga alat buatan mereka bisa bermanfaat untuk dunia kesehatan," ucap Hamzi. Bukan hanya brilian, karya mereka juga menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Diponegoro Medical & Health Scientific Competition (DMHSC) 2016. Dalam ajang yang dihelat oleh Fk Universitas diponegoro, semarang pada 1-4 september 2016 ini, karya tulis ilmiah bidang kesehatan di bawah bimbingan dr Ancah Caesaria ph.D menjadi juara umum. (ram/c1/hdi)

Sumber: Jawa Pos Radar Jember 8 oktober 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar