Imam Akasah ;Kepala SDN Sumberbulus 2 Inisiator Bantuan Kambing Bergulir

Bermula dari Grup WhatsApp,Nawaitu Entaskan Kemiskinan

Siapa pun bisa berpartisipasi untuk ikut entaskan kemiskinan.Imam akasah,Kepala SDN Sumberbulus 2 Ledokombo menginisasi pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin agar terpentas-dari kepapaan.

HARI SETIAWAN,Jember Selama empat tahun lebih,Imam Akasah menjadi administrator grup WhatsApp(WA)Ngaji pagi.Sebagai admin grup,sebakda subuh imam rutin mengirim tausiyah keagamaan.Kinianggota grup WA yang awalnya berawal dari SMS tausiyah itu sudah 200-an orang.
Bertahun-tahun menjadi Admin WA Ngaji Pagi,Imam tergerak untuk mengajak anggota grup WA yang dikelolanya untuk mengadakan kegiatan yang konkret di masyarakat.Maklum,di Ledokombo masih banyak masyarakat miskin.Ide yang pertama muncul adalah melakukan bedah rumah.Tetapi,setelah didiskusikan dengan anggota grup yang lain,program bedah rumah kurang efektif,"Sebab,sekali diadakan selesai.Min imal butuh Rp 10 juta,hanya dapat satu rumah,setelah itu selesai,"katanya.Setelah itu,muncul ide lain pemberdayaan ekonomi yang dananya tidak terlalu besar.


'Ngaji Pagi Peduli'Siapkan Kandang keempat


Sempat digagas pemberian bantuan bebek untyk masyarakat miskin di Sumberbulus.Lagi-lagi,ide itu dibatalkan karena setelah mengecek bakal lokasi kegiatan,di lingkungan tersebut kurang aman."Banyak malingnya kalau bebek,"ungkapnya,seraya tersenyum.Imam tidak putus asa.Setelah berdialog lebih jauh dengan masyarakat setempat,masih dimungkinkan jika bentuk bantunya berupa kambing."Berbekal sumbangan teman-teman guru dari beberapa sekolah di ledokombo,terkumpul uang Rp 2 juta.lantas,uang itu dibelikan kambing dua ekor,"tuturnya.Bantuan pertama itu digulirkan Maret 2016 berbekal modal bantuan seadanya itu,Imam woro-woro ke anggota grup WA dan siapa pun yang ingin investasi kebaikan dengan menyumbang dana untuk pembelian kambing."Selanjutnya,sedikit demi sedikit jumlah kambing ditambah,sesuai dengan dana yang terkumpul,"tandasnya.Pada Mei lalu,pihaknya bisa mewujudkan satu kandang untuk keluarga.Dia menetapkan,satu kandang,yang terdiri seekor pejantan dan empat ekor betina.Seiring berjalannya waktu,kini program yang dinamai Ngaji Pagi peduli itu sudah mampu menggulirkan tiga kandang atau setara 15 ekor kambing.Kandang kedua berada di Desa Slateng dan kandang ketiga di Desa Ledokombo.Sekarang,Ngaji pagi peduli sudah mempersiapkan kandang keempat.Keluarga bakal penerima program pemberdayaan ekonomi berwujud ternak itu sudah ada.Jika dana yang terkumpul sudah bisa dibelikan empat ekor kambing,kandang ke empat segera terwujud.Pelan-pelan program yang murni swadaya itu sudah mulai berwujud nyata.Di kandang pertama sudah ada empat ekor kambing hasil perkawinan kambing bantuan itu.Sehingga,di kandang pertama sudah ada sembilan ekor.Sedangkan di kandang kedua sudah ada tiga ekor anak kambing.Dan dikandang ke tiga sudah ada dua ekor betina yang bunting."Diperkirakan tiga bulan lagi beranak,'ungkapnya.Nantinya,jika satu kandang sudah beranak pinak menjadi 20 ekor,penerima bantuan wajib mengembalikan lima ekor bantuan yang diberikan semula.Selanjutnya,lima ekor kambing itu akan digulirkan ke orang di sekitarnya.Penerima pertama itulah yang akan menjadi"ketua"di lingkungan penerima bantuan kambing tersebut.Agar tidak disalahgunakan,Imam menetapkan beberapa kualifikasi keluarga yang layak menerima kambing.Antara lain,berasalm dari keluarga miskin,pekerja keras agar ketika kambingnya berkembang tidak mudah menjualnya.Lalu,mudah dibina dan bisa dientaskan dari kemiskinan."Dan yang paling penting ada pendamping yang siap mendampingi ini berasal dari teman-teman yang siap membina mereka,"papar pria yang sebagian besar rambutnya sudah memutih ini.Sedianya,di tahap pertama Imam mencukupkan sampai lima kandang.Setelah setiap kandang menghasilkan 20 ekor kambing baru,dirinya akan membuka kesempatan donatur besar untuk bergabung dalam pemberdayaan ternak bagi warga miskin di Sumberbulus ini.Nawaitu(niat,Red)utama Imam dkk melalui program ini adalah mengentaskan kemiskinan dari lingkungan terdekat."kami ingin berbuat dengan apa yang kami mampu.Sederhana,itu saja niat kami,"pungkasnya.(c1/hdi)

Sumber:Jawa Pos Radar Jember 22 September 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar