Sadiman,Wakili Jawa Timur dalam Perparnas XV di Bandung

Atlet Difabel yang Ingin Mewakili Jatim, Kalahkan Saya dulu
jember mengirimkan wakilnya dalam even pekan paralimpiade Nasional ( Peparnas ) XV yang akan berlangsung pertengahan oktober ini. salah satunya adalah sadiman, penyandang disabilitas yang terjun dalam olahraga tenis meja. Di sela-sela keseharinnya sebagai kepala sekolah, dirinya menyempatkan latihan bersama para atlet popda lainnya.

 LINTANG ANIS BENA K,jember

DI MI Bustanul Ulum 14 jember inilah sadiman, salah satu atlet tenis meja difabel bertugas sebagai kepala sekolah. sehari-hari dirinya memimpin sekitar 70 anak yang terdaftar sebagai siswa disana. di sela-sela tugasnya sebagai kepala sekolah,sadiman memiliki bakat lain. Dia mahir bermain tenis meja, bahkan tercatat sebagai atlet paralimpik jember yang memiliki banyak jam terbang . paralimpik merupakan sebutan untuk kegiatan olahraga yang di peruntukkan bagi penyandang disabilitas. di balik fisik yang tak sempurna, rupanya banyak terdapat kaum difabel yang memiliki prestasi olahraga hingga ke tingkat nasional, bahkan internasional.


Beri Motivasi pada Atlet Difabel lain


 prestasi inilah yang saat ini tengah dikejar oleh sadiman. pria kelahiran 15 April 1965 ini akan segera berangkat ke bandung untuk ambil bagian sebagai atlet tenis meja, mewakili jawa timur dalam even pekan paralimpiade Nasional (peparnas) XV." Berangkat tanggal 10 oktober ini, nanti bermalam di surabaya dulu sebelum lanjut ke bandung,"tuturnya.
Dirinya menuturkan, perjuangannya untuk bisa menjadi wakil jatim ini terbilang sangat panjang. sejak tahun 2013 lalu setiap tahun ayah dari satu putra ini mengikuti seleksi. namun selalu berakhir dengan perolehan juara dua atau tiga." kalah sama atlet dari bangkalan, dia sudah jadi juara internasional," kata sadiman. Tahun ini menjadi kesempatan emasnya, ketika sang jura internasional dari madura itu tak mengikuti seleksi karena sudah tidak diperbolehkan mengikuti even seleksi tingkat provinsi lagi. kelasnya sudah pertandingan tenis meja difabel internasional. Berbekal pengalamannnya di bidang tenis meja sejak SMP, akhirnya sadiman bisa bergabung dengan sekitar 100 atlet kontingen jawa timur dalam peparnas tahun ini. pria asal jember ini memulai kisahnya kala pertama kali terjun di olahraga tenis meja. ketidak sempurnaan kaki kanannya tak menghalangi sadiman untuk tetap ikut serta dalam berbagai kejuaraan tenis meja," kala SMP, saya sering ikut turnamen dan jadi juara tingkat kelurahan. berlanjut saat SMA dan awal-awal kuliah di tingkat kecamatan,' kenangnya. Baginya , walaupun tampak seperti olahraga yang sederhana dan santai , Namun tenis meja sebenernya memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi. untuk terus mengasah kemampuan nya, sadiman juga kerap ikut latihan bersama atlet yang akan turun pada pekan olahraga pelajar daerah (popda ) jawa timur. " latihan setiap senin,rabu,jumat, dan sabtu," kata dia. Latihan yang di jalani oleh alumnus Universitas Islam Jember ini juga tak jauh berbeda dengan pemain normal lainnya. setiap kali latihan, dirinya di-drill memukul bola hingga ratusan kali. untuk ketepatan, ada sedikit perbedaan dengan latihan tenis meja biasa ."untuk meningkatkan akurasi pemain, tiga bola diletakkan di tepi meja , dan para atlet diharuskan menembak ketiganya dengan tepat. untuk jenis meja difabel hanya dua bola, dikanan dan kiri meja,"terangnya.
 Selain sebagai atlet,ayah dari Riski Nidhom Fahmi ini juga menjadi pelatih tenis meja di sekolahnya. Di lantai dua gedungsekolahnya, terdapat perangkat lengkap tenis meja yang kerap di pakai untuk latihan anak-anak." selain di sekolah, saya juga ajak anak-anak untuk sparing di club tenis meja untuk di tandingkan dengan atlet profesional,"lanjutnya
Dengan demikian, kata dia, anak-anak bisa semakin meningkatkan mental mereka. sekali dia juga mengajak siswanya yang berbakat untuk latihan di kanpora,dengan atlet popda lainnya.
sadman yang juga aktif sebagai sektaris National  Paralympics Comumunity ( NPC ) Jember ini juga aktif sebagai pelatih tenis meja di MI Bustanul Ulum 14 tempatnya bekerja, juga aktif mencari bibit atlet tenis meja difabel." tak mudah mencari atlet difabel,"imbuhnya
Sejatinya, salah satu cara yang paling efektif untuk mencari atlet adalah melalui penyelenggaraan even. Namun dirinya sangsi even sama cam itu bisa mereka gelar."yang saya dengar dalam berbagai even, satu kali penyelenggaraan even bisa sampai belasan juta. lha kita ada duit dari mana."keluhnya
Di balik kelesuan even olahraga disabilitas ini, sadiman tetap memberikan motivasi besar bagi atlet difabel yang tergabung dalam NCP. bahkan memberikan  dukungan kepada mereka yang ingin melalaui hingga tingkat nasional."saya selalu bilang sama atlet difabel khususnya tenis meja yang mau mewakili jatim, kalah kan saya dulu. Alhamdulillah sampai sekarang masih belum ada yang bisa,"selorohnya sama bari tertawa.
Bertarung, dengan keterbatasan fisik yang dimiliki,sadiman mendapat dukungan penuh dari istri dan anak semata wayangnya. Tak jarang keduanya juga mendampingi sang kepala sekolah di sela-sela sesi latihan.sebenarnya sadiman ingin keluarganya ikut kebandung, namun apadaya regulasi tak mengizinkan.
"nggak boleh bawa keluarga,"pungkasnya. (c1/hdi ) 













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar