Kesan Para tamu setelah Kemeriahan JOMC Berakhir
Peserta City Tour Ke Pantai,Juri Tak Sempat Keliling Kota
Perhelatan Jember open Marching Competition(JOMC) telah usai Ahad(15/9) lalu.Sebagian peserta dan juri langsung pulang ke kota dan negara masing-masing.Namun tak sedikit yang masih betah di Jember.Bagaimana kesan mereka selama berada di kota marching band ini?LINTANG ANIS BENA K,Jember
EVEN marching band internasional yang sudah menjadi agenda tahunan Jember ini semakin banyak dikenal di berbagai daerah.Tidak hanya di dalam negeri saja,tetapi hingga di mancanegara.Bahkan di beberapa negara,masyarakat lebih mengenal Jember sebagau kota marching band dari pada Jakarta sebagai ibu kota negara.hal tersebut disampaikan oleh Sehat Kurniawan,salah satu juri yang tak asing lagi dalam perhelatan JOMC.Sejak perhelatan JOMC pertama,pria kelahiran 23 Desember 1979 ini selalu didapuk menjadi juri khususnya dalam mata lomba marching show.Maka tak heran jika dirinya paham benar bagaimana seluk-seluk perkembangan even JOMC ini.Menurutnya,perhelatan JOMC dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Penasaran,Kontigen Philipina Kunjungi Watu Ulo
Salah satu yang paling tampak adalah lokasi even yang berpindah ke Jember Sport Garden(JSG).Ini menjadi sangat baik,sebab area outdoor jauh lebih memandai bagi penampilan marching show dari pada indoor.Dirinya mengenang kala pertama kali JOMC digelar,yang masih menggunakan Alun-alun Jember dan GOR PKPSO Kaliwates sebagai venue.Terakhir kali GOR PKPSO digunakan sebagai arena ketika perhelatan tahun lalu."Outdoor venue jauh lebih baik bagi peserta,sebab peserta bisa lebih berekplorasi dengan penampilan sehingga lebih maksimal,"ujarnya.Pendapat senada juga disampaikan oleh dua juri lainnya,yaitu Tang Chia Hoe dari Malaysia dan Surasi Ohn Chanoksakul dari Thailand. Tang Chia Hoe sendiri sudah empat tahun menjadi juri JOMC,sementara Surasi baru bergabung selama tiga tahun.Menurut Tang,dengan berpindahnya venue acara ini pihaknya semakin getol memperkenalkan JOMC di berbagai negara.Hal ini dibantu dengan aktivitasnya sebagai juri di banyak even marching band di mancanegara,mulai dari Jepang,Tiongkok,Indonesia,hingga Brazil."Saya tergabung sebagai anggota World Marching show Assocation,sehingga memungkinkan saya untuk menjadi juri di berbagai negara,"ujarnya.Tang sendiri mengaku belum pernah mendapat kesempatan untuk berlibur di Jember.Dalam lawatannya ke Indonesia empat tahun lalu,dirinya hanya datang Ke Jember via Bali selama beberapa hari saja."Malah setelah acara JOMC dulu,saya kembali ke Bali dan justru liburan disana alih-alih di Jember,"selorohnya.Jika dimungkinkan,sebagai salah satu wisatawan mancanegara Surasi dan Tang ingin memiliki waktu hari khusus yang bisa mereka gunakan untuk mengeksplor Jember.Selama ini karena adatnya jadwal JOMC mereka tak punya banyak watu untuk keliling kota."Rute kita mungkin hanya central park,indoor stadium,outdoor stadium,hotel,and main street,"kata Surasi sembari tertawa.Namun bagi Surasi,keterlibatannya dalam marching band memungkinkan dirinya terbang ke berbagai negara.Baginya,masing-masing negara memiliki keistimewaan sendiri terutama dari segi penyelenggaraan acara,termasuk kawasan wisatanya.Jika para juri tak sempat menikmati sensasi Keliling Jember,lain cerita dengan peserta JOMC yang datang dari berbagai kota dan negara.Meskipun singkat,namun beberapa tim sempat berkunjung ke tempat-tempat eksotis di Jember.Salah satunya dalah Far Eastern University dari Filiphina,yang datang ke Jember sejak tanggal 21 September silam.Pada awal kedatangan,mereka tak sempat berkeliling Jember karena fokus berlatih di Alun-Alun Jember.
Maklum saja,ini kali pertama tim FEU menurunkan personel di mata lomba brass line.Tahun lalu FEU sukses tampil gemilang dengan menjuarai mata lomba drum battle.'Persiapan kali sudah dua tahun lalu,tetapi karena ada even yang sama di lokasi berbeda,,kita membagi tim,"tutur Ethel Ampatin,event coordinator tim FEU Filiphina.Setelah perhelatan JOMC usai,Ethel dan puluhan personel serta ofisial lainnya sudah menyusun rencana liburan singkat.Di antara nya dengan berkunjung ke Pantai watu ulo,"Kami penasaran karena menurut informasi pemandangannya sangat eksotis,"lanjutnya.
Kemudian,kata Ethel,sebelum bertolak ke Surabaya dan kembali ke Filiphina,mereka juga menyempatkan diri membeli oleh-oleh khas Jember.Yang paling mereka cari adalah kaus bertuliskan Jember serta makanan-makanan ringan.Dari informasi di internet,sebenarnya Ethel ingin mengunjungi berbagai tempat wisata seperti pantai,museum,dan wisata alam lainnya.Namun karena keterbatasan waktu mereka hanya sempat ke Watu Ulo saja."Mungkin pada kunjungan berikutnya,"Pungkasnya.(c1/hdi)
Jember:Jawa Pos Radar Jember 28 September 2016
Komentar
Posting Komentar