Tanocraft Ledokombo Wakili Jember di Lomba Kerajinan Tingkat Nasional
Miniatur Sakera Naik egrang Menjadi Jawara
Berawal dari ikhtiar memberdayakan mantan buruh migran,Tanoker Handycraft(Tanocraft)menjadi salah satu mesin ekonomi masyarakat Ledokombo.Bulan depan Tanoker mewakili Jember dalam Lomba Kerajinan Tingkat Nasional Yang diselenggarakan Radio Republik Indonesia (RRI) di Padang Sumatera Barat.HARI SETIAWAN.Jember
SEMINGGU.Waktu yang dimiliki Tanocraft untuk bertisipasi dalam lomba Produk Kerajinan yang diselenggarakan RRI Jember dalam rangka HUT radio pelat merah itu.Tetapi,waktu yang pendek itu berhasil dimanfaatkan Tanocraft untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam mengikuti even tersebut.
Dalam even tersebut,Tanocraft mengirim delapan orang sebagai delegasi.Di antara mereka,ada yang membuat dompet,kaus dengan motif sulam kain,tas dari kain perca jeans,miniatur Sakera naik egrang,dan sebagainya."kata Sutopo,pembina Tanocraft.
Yang menarik,sebagian besar bahan yang dipakai Tanocraft dalam lomba itu menggunakan bahan-bahan bekas.Seperti kaus.Jika motif kaus biasanya menggunakan sablon dan semacamnya,yang dilombakan oleh Tanocraft menggunakan kain perca.
Dari potongan-potongan kain bekas jahitan yang tidak terpakai disulam di kaus.Dengan huruf atau gambar tertentu bisa menjadi kerajinan yang unik.Saat dilombakan,motifnya bertema Jember Pendhalungan."Ada lagi tas dari kain perca jins.Bahannya dari tukang permak celana jins.Potongan-potongan kecil kain yang biasanya dibuang itu kami ambil,kami rangkai berbentuk tas.Alhamdulilah,yang ini juara tiga,"ungkap Sutopo.
Sedangkan yang menjadi juara pertama adalah Miniatur Sakera naik egrang.
Omzet Sebulan Bisa Mencapai Rp 25 Juta
Egrang adalah permainan tradisional yangb selama ini dilestarikan anak-anak yang dibina oleh Komunitas Tanoker asuhan Ciciek Farha dan Suporahardjo.
Bahan untuk membuat miniatur Sakera naik egrang itu pun sangat sederhana,Hanya terbuat dari bambu,gedebog(batang pisang)yang sudah dikeringkan,buah nyamplung,dan kain perca.
Supaya bermanfaat,miniatur Sakera naik egrang itu didesain pula sebagai tempat pensil.Miniatur Sakera naik egrang itu merupakan karya Hafas dan juara 3 dompet dari perca kain jeans dibuat oleh Hofi Linda.
Selain membina anak-anak di Ledokombo,Tanoker Juga membina mantan buruh migran yang tidak ingin kembali merantau.Sebagian bentuk pemberdayaan,Tanoker melatih mereka untuk membuat kerajinan yang bernilai ekonomi.
Dengan demikian,mereka tidak perlu lagi merantau ke negeri jiran."Awalnya memang untuk memberdayakan para mantan buruh migran.Tetapi,karena di desa juga sulit cari pekerjaan,kami terbuka pula untuk masyarakat luas yang ingin membuat kerajinan,"tutur Sutopo.
Saat ini jumlah perajin yang tergabung di Tanocraft mencapai 60 orang,dimana 90 persen di antaranya adalah kaum hawa.Selama ini pula mereka secara rutin terus memprpduksi aneka kerajinan.
Melalui jejaring sosial,Tanocraft memasarkan berbagai kerajinan buatan masyarakat di kai Gunung Raung itu,"alhamdulillah,selama ini kerajinan Tanocraft sudah sampai ke Jakarta,Bandung,Surabaya,dan kota-kota lainnya,"ujar pria yang juga bertindak sebagai tim marketing Tanocraft ini.Meski belum besar,Omzet Tanocraft per bulan sudah mencapai Rp 20 sampai 25 juta.(c1/hdi)
Sumber:Jawa Pos Radar Jember 24 Oktober 2016
Komentar
Posting Komentar