Tim FEBI IAIN Jember Raih Juara Satu Lomba Debat Ekonomi
Kalahkan Tim dari Jakarta, Selalu di Posisi Kontra
Mahasiswi Fakultas Ekono dan bisnis islam ( Febi ) IAIN Jember kembali menorehkan prestasi . Yakni juara satu lomba debat ekonomi tingkat Nasional di IAIN sultan Maulana Hasanuddin Banten. Target juara mampu mereka dapatkan.
BAGUS SUPRIADI,jember
SEBELUM berangkat mengikuti bebate Contest Economy dalam islamic Economi Festival (IEFest ) 2016 di Banten, tiga mahasiswi Febi IAIN jember membuatkan tekad harus meraih juara. sebab, perjalanan jauh kesana harus membuahkan hasil. Mereka adalah Nur Atikah, Lasifatul Ulfa dan Robiatul Adawiyah islamea. Tak ingin pulang dengan tangan hampa, mereka berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin. Belajar berdebat dengan teman sendiri, mencari refensi dan lain nya. padahal, waktu yang tersisa hanya satu minggu. sebelumnya, mahasiswi tersebut sempat meraih juara dalam lomba debat di kampus UIN Malang. Mereka tak ingin gagal, bekal pengalaman dan kemampuan membuat mereka lebih yakin dan tidak ragu menjadi sang pemenang. kompetisi itu bermula ketika mahasiswi yang aktif di lembaga bahasa kampus IAIN jember mendapat informasi lomba debat dari Dema.
Tidak Menyangka Bisa Meraih Juara Pertama
Nur Atikah menanggapi serius event tersebut. Bersama kedua temannya, dia berdiskusi dan mempelajari semua materi." Sebelumnya sudah sering menang, seperti di Malang dan palu, Sulawesi,"katanya.informasi lomba itu begitu dekat dengan waktu pelaksanaan, sekitar seminggu. Tema yang diangkat tentang Central Economic Islam yang terbagi dalam beberapa sub tema. Salah satu tema yang diterima oleh tim dari Febi adalah problematika perbankan islam di indonesia. setiap usai waktu Maghrib, tiga perempuan itu tak pernah lupa untuk latihan mempersipkan lomba debat."Dari Maghrib sampai jam 22.00 WIB malam, tempatnya di kelas," akunya
Persiapan semakin dekat setelah melakukan diskusi, konsultasi dengan dosen pembimbing. Nur atikah dan dua temannya berangkat menuju banten. perjalanan yang cukup melelahkan itu memotivasi mereka untuk meraih juara," perjalalan 26 jam dari Jember sampai banten,"ujarnya
Ketika sampai di lokasi, mereka terus mencari bahan tentang materi yang akan disampaikan. beruntung, tim tersebut berada pada posisi kontra terus. sehingga mudah menjawab semua tim lawan nya. sesi pertama, mereka menghadapi tuan rumah IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Dia mengaku dapat mematahkan argument lawan karena tidak memiliki banyak argument. mereka banyak berteori tetapi tidak bisa menujukkan praktek. pada sesi kedua, lawan yang di hadapi cukup membuat tim febi gugup, yakni Universitas Negeri Jakarta ." sempat gugup, karena mendengar namanya saja, berasal dari kampus di jakarta pasti lebih hebat, informasi lebih mudah didapat," terangnya. Namun,rasa gugup itu teryata hilang ketika berada di atas panggung.Mereka tetap berada pada posisi kontra dalam materi debat. sehingga mudah menyangkal gagasan yang di sampaikan oleh tim lawan. peserta lain dari kompetisi tersebut berasal dari kampus se nusantara, seperti sumatera, surakarta, bogor dan lainnya. " Kami tidak menyangka akan meraih juara satu, tapi memang menargetkan juara," tambah mahasiswi semester VII tersebut. Diakuinya, ketiga mahasiswi itu sudah memiliki kemampuan berbahasa inggris. sejak masih di bangku SMA. Namun, belajar debat di mulai ketika menempuh studi di IAIN Jember. Baginya mampuan dan kecepatan berpikir. Darisana, mereka belajar banyak hal, tidak hanya tentang ekonomi, tetapi juga hukum,politik,budaya dan lainnya."sehingga dituntut untuk menguasai banyak wawasan," ujarnya
Perempuan berkerudung tersebut menambahkan prestasiyang di raih itu membuat dirinya lega ketika pulang kembali ke jember, sebab, mampu mengalahkan kampus lainnya dari Indonesia. juara dua dari UNJ dan juara tiga tuan rumah.
Sementara itu Muhammad Chotib, dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam IAIN Jember menambahkan, mahasiswa yang memiliki bakat di kampus IAIN mendapat binaan. Mereka diharapkan bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya." Setiap potensi mahasiswa kami dorong untuk di kembangkan,"tandasnya. (gus/hdi )
Sumber: Jawa Pos Radar Jember 9 Oktober 2016
Mahasiswi Fakultas Ekono dan bisnis islam ( Febi ) IAIN Jember kembali menorehkan prestasi . Yakni juara satu lomba debat ekonomi tingkat Nasional di IAIN sultan Maulana Hasanuddin Banten. Target juara mampu mereka dapatkan.
BAGUS SUPRIADI,jember
SEBELUM berangkat mengikuti bebate Contest Economy dalam islamic Economi Festival (IEFest ) 2016 di Banten, tiga mahasiswi Febi IAIN jember membuatkan tekad harus meraih juara. sebab, perjalanan jauh kesana harus membuahkan hasil. Mereka adalah Nur Atikah, Lasifatul Ulfa dan Robiatul Adawiyah islamea. Tak ingin pulang dengan tangan hampa, mereka berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin. Belajar berdebat dengan teman sendiri, mencari refensi dan lain nya. padahal, waktu yang tersisa hanya satu minggu. sebelumnya, mahasiswi tersebut sempat meraih juara dalam lomba debat di kampus UIN Malang. Mereka tak ingin gagal, bekal pengalaman dan kemampuan membuat mereka lebih yakin dan tidak ragu menjadi sang pemenang. kompetisi itu bermula ketika mahasiswi yang aktif di lembaga bahasa kampus IAIN jember mendapat informasi lomba debat dari Dema.
Tidak Menyangka Bisa Meraih Juara Pertama
Nur Atikah menanggapi serius event tersebut. Bersama kedua temannya, dia berdiskusi dan mempelajari semua materi." Sebelumnya sudah sering menang, seperti di Malang dan palu, Sulawesi,"katanya.informasi lomba itu begitu dekat dengan waktu pelaksanaan, sekitar seminggu. Tema yang diangkat tentang Central Economic Islam yang terbagi dalam beberapa sub tema. Salah satu tema yang diterima oleh tim dari Febi adalah problematika perbankan islam di indonesia. setiap usai waktu Maghrib, tiga perempuan itu tak pernah lupa untuk latihan mempersipkan lomba debat."Dari Maghrib sampai jam 22.00 WIB malam, tempatnya di kelas," akunya
Persiapan semakin dekat setelah melakukan diskusi, konsultasi dengan dosen pembimbing. Nur atikah dan dua temannya berangkat menuju banten. perjalanan yang cukup melelahkan itu memotivasi mereka untuk meraih juara," perjalalan 26 jam dari Jember sampai banten,"ujarnya
Ketika sampai di lokasi, mereka terus mencari bahan tentang materi yang akan disampaikan. beruntung, tim tersebut berada pada posisi kontra terus. sehingga mudah menjawab semua tim lawan nya. sesi pertama, mereka menghadapi tuan rumah IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Dia mengaku dapat mematahkan argument lawan karena tidak memiliki banyak argument. mereka banyak berteori tetapi tidak bisa menujukkan praktek. pada sesi kedua, lawan yang di hadapi cukup membuat tim febi gugup, yakni Universitas Negeri Jakarta ." sempat gugup, karena mendengar namanya saja, berasal dari kampus di jakarta pasti lebih hebat, informasi lebih mudah didapat," terangnya. Namun,rasa gugup itu teryata hilang ketika berada di atas panggung.Mereka tetap berada pada posisi kontra dalam materi debat. sehingga mudah menyangkal gagasan yang di sampaikan oleh tim lawan. peserta lain dari kompetisi tersebut berasal dari kampus se nusantara, seperti sumatera, surakarta, bogor dan lainnya. " Kami tidak menyangka akan meraih juara satu, tapi memang menargetkan juara," tambah mahasiswi semester VII tersebut. Diakuinya, ketiga mahasiswi itu sudah memiliki kemampuan berbahasa inggris. sejak masih di bangku SMA. Namun, belajar debat di mulai ketika menempuh studi di IAIN Jember. Baginya mampuan dan kecepatan berpikir. Darisana, mereka belajar banyak hal, tidak hanya tentang ekonomi, tetapi juga hukum,politik,budaya dan lainnya."sehingga dituntut untuk menguasai banyak wawasan," ujarnya
Perempuan berkerudung tersebut menambahkan prestasiyang di raih itu membuat dirinya lega ketika pulang kembali ke jember, sebab, mampu mengalahkan kampus lainnya dari Indonesia. juara dua dari UNJ dan juara tiga tuan rumah.
Sementara itu Muhammad Chotib, dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam IAIN Jember menambahkan, mahasiswa yang memiliki bakat di kampus IAIN mendapat binaan. Mereka diharapkan bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya." Setiap potensi mahasiswa kami dorong untuk di kembangkan,"tandasnya. (gus/hdi )
Sumber: Jawa Pos Radar Jember 9 Oktober 2016
Komentar
Posting Komentar