Ciptakan Game Monster Untuk Tekan Kekerasan Seksual

Angkat pencegahan Kasus Seksual Lewat Sebuah Permainan

Maraknya kasus kekerasan terhadap anal-anak membuat prihatin mahasiswi Fakultas  Kedokteran Unej ini. Mereka berupaya menguranginya membuat konsep permainan,yakni game monster.

 BAGUS SUPRIADI,jember



GAME Monster,karya tiga mahasiswi FK Unej merupakan singkatan dari Monitoring of sexual Tutelage and Aducation of Reproduciton.Permainan ini memang masih berupa teori dalam karya tulis ilmiah gagasan tertulis.

Namun,bisa dilihat dalam bentuk vidio pendek manfaatnya.

Misal anak-anak yang bermain game tersebut melawan monster berupa jawaban yang salah.seperti peryataan tentang anggota tubuh yang tidak boleh disentuh. jika menjawab dengan benar,maka pemain sudah mengalahkan monster.

Ada lima level dalam permainan dengan latar belakang peta nusantara.kemudian, pertayaan yang mampu mengedukasi anak-anak agar mengerti tentang kekerasan seksual."Mereka bisa memahami hal-hal yang tidak boleh disentuh oleh orang lain,"Kata ayu Andika.

Saat ditemui diruang tutorial Fakultas Kedokteran Unej,Tiga mahasiswi itu tampak sumringah.


Juara Satu Nasional di Universitas Warmadewa


.Mereka begitu semangat untuk menekan angka kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak."kami mengangkat ini karena tema lomba yang diselenggarakan panitia tentang pedofilia,"tambahnya.

Tiga mahasiswi itu mengangkat pencegahan kasus pedofilia dengan cara permainan.pilihan itu setelah melalui kajian,,riset ilmiah dan mencari data tentang kekerasan anak.salah satu cara paling mudah mencegahnya adalah melalui permainan.

Mendidikan anak-anak,kata dia, membutuhkan metode belajar yang baik dan menyenangkan. Yakni melalui permainan yang mampu mereka ingat sejak kecil."Game ini nanti seperti berpetualang,gambar levelnya adalah peta nusantara,"terangnya.

Mahasiswi semester V tesebut menerangkan selama kasus pedolofia menjadi perhatian khusus semua pihak.bahkan pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang(Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang perlindungan Anak.Yakni mengatur pemberian sanksi kebiri kepada pelaku kekerasan seksual anak.

Namun, untuk memutus mata rantai pelaku kekerasan,"terang nya sebab,banyak pelaku kekerasan seksual merupakan orang terdekat.mereka seringkali pernah menjadi korban saat masih kecil. sehingga,pemutusan mata rantai itu merupakan cara efektif mencegah kasus kekerasan.Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh KPAI pada tahun 2015,dari total kejahatan yang terjadi 58 persennya adalah kejahatan kekerasan seksual pada anak.Bahkan pada tahun 2014 lalu ada 5.066 kasus kekerasan seksual anak."60 persennya pada laki-laki, 40 persennya pada perempuan,"ungkapnya.Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 lalu.hanyak sebanyak 2178 kasus.untuk itu, permainan edukatif yang dibuat sebagai bentuk penyuluhan pencegahan tindak ke kekerasan seksual Anak.

Tiga Mahasiswi itu memakai cara pendekatan permainan anak-anak,tujuannya agar tertarik memainkan sekaligus mendapatkan pemahaman akan bahaya kekerasan seksual."Namun ide itu masih dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan inovasi permainan Educatif Monster sebagai Upaya penurunan Kasus kekerasan seksual Dan Pedofilia pada anak Di indonesia,"paparnya.Sedangkan aplikasi game monster akan menggandeng mahasiswa lain yang memiliki keahlian dalam membuat game.DIakuinya, pihaknya tidak memiliki keahlian membuat aplikasi game,hanya membuatkan konsep yang sudah meraih juara dalam Warmadewa Aesculapius science Competition akhir september 2016 lalu.

Game itu memiliki lima permainan,pendidikan seksual,organ tubuh dan reproduksi,haid dan mimpi basah,kekerasan seksual dan perlindungan diri,dalam setiap permainan,pemain diminta meng-klik jawaban dari setiap peryataan yang di ajukan.jawaban yang benar akan mendapatkan nilai dan penghargaan."jawaban salah akan mendapatkan penjelasan,ujarnya.
Contoh pertanyaan yang diajukan,bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh orang lain,apa yang harus dilakukan saat mendapatkan tindakan yang mengarah ke kekerasan seksual atau kepada siapa melapor jika mengalami kekerasan seksual.

Lalu,pemain game akan mengklik,melaporkan ke ibu.Maka jawaban itu benar dan memperoleh penghargaan.Begitulah seterusnya permainan tersebut.sehingga di harapkan bisa menekan angaka kekerasan terhadap anak yang terus meningkat.(hdi)

Sumber Jawa pos Radar Jember 23 Oktober 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar