Kreativitas Mantan TKI Ilegal Membentuk Komunitas Padat Karya

Kapok Jadi TKI, Ajak Warga Gali Potensi Desa

pengalaman sungguh berarti.pengalaman buruk,tak boleh hanya cukup disesali.Namun perlu berbuat,supanya orang lain tak ikut mengalaminya.Begitu yang di lakukan para mantan TKI ilegal di Desa kemungkinan Lor,Panti.

RULLY EFENDI,jember

SULIT mencari rumah Syaiful Islam.Padahal, eumahnya ada di pinggir jalan Dusun kemuning lor,Desa Kemuningsari Lor,Kecamatan Panti.tanya warga sekitar,tak banyak yang mengenalnya.Bukan Karena tak mau bergaul.sebab teryata,dia lebih akrab disapa senipan.
"saya disini dipanggil senipan,"katanya.semakin mudah mencarinya,jika menyebut senipan Malaysia,karena pria berumur 32 tahun itu mantan tenaga kerja indonesia (TKI),yang pernah kerja di negeri jiran Malaysia.
Semakin mengakar nama senipan Malaysia-an,karena dia aktif membentuk komunitas mantan TKI Malaysia.Fokusnya,mengumpulkan warga desanya yang pernah kerja di Malaysia.Terlebih bagi mereka yang pernah menjadi TKI ilegal sepertinya.Tujuannya,mengajak para mantan buruh migran hidup mandiri di tanah kelahirannya.


Bersembunyi di Tengah Hutan Karena takut Razia


Tak banyak cara yang dilakukan Senipan.apalagi dia tak tamat sekolah dasar(SD).berkumpul,menjadi andalannya.setiap kali berkumpul,cerita buruk di negeri orang,selalu dia sampaikan. sebab masih banyak warga di desanya,mengira kerja di Malaysia selalu enak."Apalagi TKI ilegal.Sangat tersiksa di negeri orang,"katanya.
Seperti pengalamannya.setiap kali ada razia polisi Diraja Malaysia,dia dan sejumlah rekannya,harus kabur dan bersembunyi di tengah hutan. tidur pun di hutan.tertangkap ,bisa jadi sampai di penjara.Terakhir,ancaman deportasi tak bisa dielakkan."Masih banyak orang yang hanya memandang enaknya kerja di luar negeri.padahal tidak begitu,"tuturnya.Namun yang terpaksa,banyak yang nekat melawannya.alasannya,karena tak lagi ada lapangan pekerjaan didesanya.padahal yang diyakini bapak satu orang anak itu, di desanya sangat potensial untuk terus dieksplorasi.
Bersama seorang rekannya yang sama-sama mantan TKI ilegal di Malaysia,Yulianto,dia pun membentuk komunitas mantan TKI Malaysia.Berbagai kegiatan ekonomi kerakyatan dilakukan bersama Yulianto."ada juga yang nggak pernah ke Malaysia tapi ikut gabung,"akunya sambil menunjuk sugeng.
Mengaplikasikan konsep perekonomian kerakyatan,para mantan TKI Malaysia itu membuat kerajinan tangan,seperti bunga replika berbahan kayu.Biasanya,kayu yang digunakan hanya untuk kayu bakar oleh warga sekitar Namun berkat tangan terampilya,mereka mengubah menjadi barang bernilai tinggi.Seperti satu bunga yang mereka jual Rp 250 ribu.Membuatnya,hanya butuh tiga hari.Modalnya,sekitar Rp 120 ribuan. tak ada alat yang istimewa membuat bunga replika karyanya.Hanya bor kecil dan geraji manual yang dibutuhkan.
namun,mereka memiliki teknik berbeda dengan pembuat replika lainnya,Mereka mengandalkan akar kayu untuk menjadi cabang dan ranting bunga."sengaja kami balik,supaya lebih memiliki estetika,"kata senipan,yang mengaku bisa karena otodidak.Membuatnya,tumbuhan pagar hidup mereka gali.kemudian,di potong sesuai kebutuhan semuanya dibersihkan.setelah itu dijemur sampai kering.baru setelah proses pelitur selesai,replika daun bunga ditempel dengan lem.sedangkan potnya,dipasang pot plastik yang dicor semen. Meski kekurangan modal mereka tetap mandiri.pemasarannya, dilakukan dengan cara mulut ke mulut dan media sosial facebook."bagian pemasaran Yulianto dan dugeb,'kataya.Dia pun berharap,buah karyanya bisa diterima masyarakat luas,supaya tidak ada lagi warga di desanya pergi merantau menjadi TKI ilegal.(rul/c1/hdi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar