Pelajar Nuris Yang Raih Juara Nasional di Lomba Robotika ITB

Ciptakan Alarm Pendeteksi Gas LPG Yang Akan Meledak

Dalam lomba inovasi lomba teknologi robotika di ITB, peserta dari pondok pesantren. Namun mereka  tak kalah saing.Meski juara harapan,nama mereka sudah terdengar.

BAGUS SUPRIADI,jember

ROBOT pendeteksi gas berbahaya yang di buat oleh siswa MA Unggulan Nuris Antirogo Jember itu tampak sederhana.Prototype itu dibuat selama sebulan lamanya.
inovasi teknologi itu merupakan hal yang baru di kalangan pasantren.sebab, pasantren tak hanya mengajarkan ilmu agama,tapi juga teknologi.



Percaya Diri dengan Presentasi Yang Meyakinkan


Menariknya,karya anak pasantren itu cukup membanggakan,sebab mampu meraih prestasi di tingkat nasional.Begitu saja dengan tim dari SMA Unggulan Nuris yang membuat alat inkubator telor.Dua tim itu,mendapat juara pada ajang Instrumentations and Control National Competition(Inconic)di ITB(Institut Teknologi Bandung),akhir Agustus lalu.
Perjalanan panjang ditempuh enam siswa wakil jember ini.Mulai dari mengirim poster dan proposal hingga terseleksi.Lalu,kedua tim itu berhasil masuk final,menyisihkan berbagai tim lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.Hebatnya lagi,tim robotika Nuris saling bersaing dalam presentasi lima tim terbaik.
Tim SMA Nuris Jember itu terdiri dari Reza Baihaqi,Abdul Wabah,dan Rohul Ikhsan.Tiga pelajar itu meraih juara harapan 2.Sedangkan tim MA Unggulan Nuris Jember yang beranggotakan M.Waliyam Mursyida,Alfin Widiandi dan M.Fani Rosyiful terpilih menjadi juara harapan satu.
"ide inovasi teknologi ini karena kasus gas LGP yang sering meledak,"kata Waliyam Mursyida.Dirinya tertarik untuk mencarikan solusi pada gas berbahaya yang bocor.Bersama teman-temannya,dia mulai berpikir untuk membuat inovasi teknologi.
Alat sederhana yang di buat itu membutuhkan waktu sekitar satu bulan.Hasilnya,dia membuktikan melalui korek api yang mengandung gas.Ternyata,ketika ada gas bocor,alat tersebut mampu mendeteksi dal alarm berbunyi.Inovasi teknologi robotikan itu pun ditampilkan dalam lomba tingkat nasional.Padahal Nuris merupakan delegasi satu-satunya dari pesantren.namun mereka tak kalah saing dengan sekolah negeri dari berbagai daerah."Saat kami presentasi langsung dipercaya diri,karena robot yang lain hampir sama,"jelasnya.
Rasa percaya diri dengan presentasi yang meyakinkan itulah yang membuat dewan juri memberikan penilaian lebih.Inovasi itu diakui,karena belum ada alat pendeteksi gas bocor yang membahayakan.
Robot itu dinamakan Dtron Fire Flow Alarm,mampu mendeteksi bau berbahaya dari gas elpiji dengan sensitivitas tinggi.Robot ini mampu mencegah terjadinya ledekan gas yang masih terjadi di Indonesia.
"Ini bisa digunakan di rumah tangga atau industri,sehingga keselamatan pengguna gas lebih terjamin,"tuturnya.
selain itu,inovasi teknologi robot dari tim SMA Nuris Jember juga terbilang canggih.Sistem kerja robot tersebut cukup sederhana,berupa inkubator otomatis yang mampu mendeteksi jenis kelamin telur ayam.Robot yang bernama D'tronicgator tersebut juga mampu meneteskan telur lebih cepat dan efektif dari inkubator biasa.
Abdul Wahab bersama timnya membutuhkan waktu sekitar sebulan mempersiapkan perlengkapan dan merangkainya.Setelah melalui berbagai uji coba,inkubator otomatis tersebut siap untuk diimplementasikan.
Melalui bimbingan daru tutornya,Yudistira dan Abdurrohim,ide kreatif robotika siswa di Nuris sanggat tinggi.Meski belum mampu juara 3 besar.Namun,mereka yakin mampu berbenah dalam menciptakan robot yang lebih inovatif serta mampu mempresentasikannya dengan lebih menarik.(gus/hdi)


Sumber: Jawa Pos Radar Jember 11 September 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar