Melongok paguyuban sepeda antik(pasek) di jember selatan
Rutin Agendakan Touring Keliling Kota Tiap Sabtu
Mereka berseragam jadoel layaknya pejuang kemerdekaan tempo doeloe. Dengan topi ala tuan tanah atau berseragam militer mereka kerap menghiasi jalanan jember selatan.
KHAWAS AUSKARNI,jember
"SEPEDA-sepeda tua itu adalah milik para anggota paguyuban sepeda tua atau yang kerap disebut pasek. ini sebuah komunitas pencita sepeda tua pertama yang ada di jember," jelas Ali
Maksum,53, salah satu pentolan di komunitas itu.
biasanya, mereka rutin tiap minggu melakukan petualangan dengan rute yang bervariasi. Umumnya, menyusuri bagian selatan wilayah
Ambulu. dan peserta rata-rata sampai 50 orang. Ali maksum mengaku, Awal terbentuknya paguyuban tersebut adalah sekitar tahun 2006 lalu. "saat itu bersama dengan enam orang
kawan,ingin membuat paguyuban yang bernuasa nasionalisme kebetulan, sudah sejak lama ia menggemari sepeda tua yang kerap ia sebut sepeda ontel," kenang pensiunan guru SD ini.
selain itu, ia juga ingin membudayakan gerakan gemar bersepeda. terlebih bagi mereka yang berusia sepuh seperti dirinya.
Menurutnya, kondisi alam saat ini sudah begitu tercemar
dengan banyak-nya pemakai kendaraan bermotor.
Ikuti Parade Sepeda Kuno di Blitar
terlebih, kebanyakan masyarakat indonesia masih menganggap motor sebagai sesuatu yang prestise. Menurut Maksum, masyarakat
indonesia seperti'malu' jika kemana-mana menggunakan sepeda ontel, terlebih sepeda tua.
"padahal, sepeda onta yang dianggap kuno ini benda antik yang memiliki nilai seni,"
jelasnya. Untuk itulah, paguyuban yang ia bentuk bersama lima orang rekannya itu diberi nama paguyuban sepeda antik alias pasek.
Setelah berjalan hampir satu tahun,paguyuban
tersebut memiliki lebih dari 50 anggota. kebanyakan, merupakan pensiunan.Hal itu dipandang lumrah oleh Maksum jika peminatnya hanya golongan tua.
Setiap sabtu, komunitas pasek
selalu mengagendakan touring dengan rute yang berbeda-beda. tidak hanya itu, guna membangun kekompakan mereka juga menyelipinya dengan kegiatan arisan kecil-kecilan.
Namun berjalannya waktu, anggota pasek mulai berkurang. Menurut Maksum, alasannya macam-macam. Ada yang lantaran kesibukan hingga terpaksa tidak bisa terlibat lagi. Ada yang karena
sudah bosan." Dan ada pula yang sudah membentuk komunitas sepeda tua baru," jelasnya.
beberapa kali pasek juga sempat menyelenggarakan kegiatan touring di luar wilayah Ambulu
atau bahkan jember. pernah mereka diundang oleh Kodam brawijaya mewakili Kodim 0824 jember untuk mengikuti parade sepeda kuno di blitar. Disana mereka sempat melintas sekitaran
area makam bung karno. "agendanya waktu itu sambil ziarah ke makam bung karno," kata Maksum.
saat peringatan HUT RI tahun ini,pihaknya juga turut diundang oleh pihak kecamatan
Ambulu untuk mengampanyekan gerakan bersepeda melalui kegiatan gowes bersama Muspika Ambulu.
Selain mengampanyekan gerakan bersepeda, pasek juga punya misi untuk senantiasanya
mengingatkan generasi muda pada para pejuang kemerdekaan. Maksum menyebutnya nguri-nguri zaman dulu. penekannya kepada para generasi muda katanya.
Dia hanya berharap, pencinta
sepeda tua tidak terbatas pada generasi tua sepertinya saja. lantaran, perlu ada pemegang tali estafet guna melanjutkan nadi paguyubannya, yaitu para generasi muda. (mg1/c1/hdi)
Mereka berseragam jadoel layaknya pejuang kemerdekaan tempo doeloe. Dengan topi ala tuan tanah atau berseragam militer mereka kerap menghiasi jalanan jember selatan.
KHAWAS AUSKARNI,jember
"SEPEDA-sepeda tua itu adalah milik para anggota paguyuban sepeda tua atau yang kerap disebut pasek. ini sebuah komunitas pencita sepeda tua pertama yang ada di jember," jelas Ali
Maksum,53, salah satu pentolan di komunitas itu.
biasanya, mereka rutin tiap minggu melakukan petualangan dengan rute yang bervariasi. Umumnya, menyusuri bagian selatan wilayah
Ambulu. dan peserta rata-rata sampai 50 orang. Ali maksum mengaku, Awal terbentuknya paguyuban tersebut adalah sekitar tahun 2006 lalu. "saat itu bersama dengan enam orang
kawan,ingin membuat paguyuban yang bernuasa nasionalisme kebetulan, sudah sejak lama ia menggemari sepeda tua yang kerap ia sebut sepeda ontel," kenang pensiunan guru SD ini.
selain itu, ia juga ingin membudayakan gerakan gemar bersepeda. terlebih bagi mereka yang berusia sepuh seperti dirinya.
Menurutnya, kondisi alam saat ini sudah begitu tercemar
dengan banyak-nya pemakai kendaraan bermotor.
Ikuti Parade Sepeda Kuno di Blitar
terlebih, kebanyakan masyarakat indonesia masih menganggap motor sebagai sesuatu yang prestise. Menurut Maksum, masyarakat
indonesia seperti'malu' jika kemana-mana menggunakan sepeda ontel, terlebih sepeda tua.
"padahal, sepeda onta yang dianggap kuno ini benda antik yang memiliki nilai seni,"
jelasnya. Untuk itulah, paguyuban yang ia bentuk bersama lima orang rekannya itu diberi nama paguyuban sepeda antik alias pasek.
Setelah berjalan hampir satu tahun,paguyuban
tersebut memiliki lebih dari 50 anggota. kebanyakan, merupakan pensiunan.Hal itu dipandang lumrah oleh Maksum jika peminatnya hanya golongan tua.
Setiap sabtu, komunitas pasek
selalu mengagendakan touring dengan rute yang berbeda-beda. tidak hanya itu, guna membangun kekompakan mereka juga menyelipinya dengan kegiatan arisan kecil-kecilan.
Namun berjalannya waktu, anggota pasek mulai berkurang. Menurut Maksum, alasannya macam-macam. Ada yang lantaran kesibukan hingga terpaksa tidak bisa terlibat lagi. Ada yang karena
sudah bosan." Dan ada pula yang sudah membentuk komunitas sepeda tua baru," jelasnya.
beberapa kali pasek juga sempat menyelenggarakan kegiatan touring di luar wilayah Ambulu
atau bahkan jember. pernah mereka diundang oleh Kodam brawijaya mewakili Kodim 0824 jember untuk mengikuti parade sepeda kuno di blitar. Disana mereka sempat melintas sekitaran
area makam bung karno. "agendanya waktu itu sambil ziarah ke makam bung karno," kata Maksum.
saat peringatan HUT RI tahun ini,pihaknya juga turut diundang oleh pihak kecamatan
Ambulu untuk mengampanyekan gerakan bersepeda melalui kegiatan gowes bersama Muspika Ambulu.
Selain mengampanyekan gerakan bersepeda, pasek juga punya misi untuk senantiasanya
mengingatkan generasi muda pada para pejuang kemerdekaan. Maksum menyebutnya nguri-nguri zaman dulu. penekannya kepada para generasi muda katanya.
Dia hanya berharap, pencinta
sepeda tua tidak terbatas pada generasi tua sepertinya saja. lantaran, perlu ada pemegang tali estafet guna melanjutkan nadi paguyubannya, yaitu para generasi muda. (mg1/c1/hdi)
Komentar
Posting Komentar