Menengok Kehidupan Warga binaan di Lapas kelas IIA Jember(1)

Penjagaan Super Ketat Pengunjung Harus Tertib Aturan

Tidak semua lapas menyeramkan.Penghuninya semua penjahat yang menakutkan.Meski demikian,mereka tetap perlu diga ketat.Bahkan petugas lapas harus memberi pengamanan berlapis.Seperti apa?

RULLY EFENDi,Jember

SAMPING barat halaman Lembaga Pemasyarakatan(Lapas)Jember sudah ramal,Selasa(9/8)kemarin.tampak sejumlah orang sedang antre di depan loket pendaftaran besuk tahanan.Mereka berjejal.Padahal masih pagi.jarum jam tangan menunjukkan sekitar Pukul 07.00.Di jendali loket kecil berukuran tak lebih dari satu meter persegi itu tampak para tamu penghuni lapas berbasis tertib.Mereka bergantian menjulurkan tangan sambil meminta nomor antrean.Meski nomer besuk sudah diterima,namun pembesuk harus tetap bersabar.karena pintu lapas baru dibuka pukul 08.00.

Namun tunggu dulu.Masih banyak tahapan yang perlu dilalui para pengunjung Lapas kelas 2A Jember.sistem keamanan yang ketat harus dilalui.Jika tidak mampu memenuhi sesuai prosedur,pengunjung bakal disuruh pulang sebelum bertema orang yang hendak dibesuknya.Bagi pengunjung baru,untuk mendapatkan kartu kunjungan dia harus menyerahkan foto kopi KTP.Selain itu,pas foto 3x3 berlatar belakang biru juga perlu diserahkan diloket pertama.


Petugas Dibantu para Tahanan Pendamping


Setelah itu,baru kartu kunjungan Lapas dua kartu.Keduanya disesuaikan dengan status penghuni lapas.Semisal kartu warna merah khusus untuk tahanan.Sedangkan kartu biru untuk narapidana.Setiap kartu hanya berlaku maksimal empat orang.kartu kunjungan yang sudah dilengkapi nama warga binaan yang dituju,harus diserahkan ke loket.

Di depan loket pengunjung masih difoto.Selain untuk didata,petugas juga memanggil penghuni lapas yang akan dikunjungi untuk dikonfirmasikan.kalau penghuni tidak mengenali pengunjung,petugas bakal mengawasi ketat bahkan sampai melarang masuk."Karena kami juga wajib menjaga keamanan warga binaan,"Jelas Bambang Heriyanto,salah seorang petugas lapas Jember.Tuntas di tahapan pertamna,penghujung masih harus masuk portir.Di ruangan itu proses penggeledahan dilakukan.Bukan hanya barang -bawaan yang diperiksa.tubuh pengunjung pun harus diperiksa metal detector.

semua logam berbahaya dilarang masuk ke dalam lapas,Apalagi handphone,petugas sangat melarangnya.Selesai memasuki ruangan portir,pengunjung masih harus menyelesaikan  pemeriksaan identitas.Setelah,pengunjung diberi tanda pengenal dengan cap stempel di tangannnya."baru mereka boleh masuk berkunjung terangnya.Pengunjung mendapat batasan waktu besuk 2,5 jam.Bahkan saat hari Jumat,petugas hanya memperbolehkan membesuk dari pukul 08.30 hingga 10.30.Hari besuk tahanan dan narapidana juga berbeda.Bagi narapidana,pengunjung diperbolehkan membesuk pada hari senin,Rabu dan jumat.Sementara tahanan,Boleh dikunjungi setiap hari selasa,kamis dan sabtu.Sementara untuk hari minggu,kunjungan narapidana tidak di perbolehkan.Di dalam lapas,petugas membagi ruang menjadi tiga blok.Seperti blok A untuk tahanan.Sementara blok B khusus narapidana.Sedangkan blok C diperuntukkan tahanan dan narapidana anak dan perempuan.Setiap blok dibatasi jeruji besi.Petugas menjaganya dengan ketat.Pintu besi dibuka saat jam tertentu.Tertentu.Seperti waktu ibadah salat lima waktu dan kegiatan interaksi sosial penghuni lapas.

Kuantitas petugas yang terbatas,diakui tidak bakal mampu menjaga lapas dengan optimal.apalagi jumlah penghuni Lapas Jember terhitung sejak kemarin,tercatat ada 581 orang.Sehingga tidak heran,jika dalam lapas menemukan tahanan yang ikut membantu pekerjaan petugas Lapas.Penghuni Lapas itu disebut tahanan pendamping atau akrab disapa tamping.Menurut Bambang,tamping dipilih dari narapidana yang memiliki catatan baik dimata petugas.Dia juga memiliki jiwa kepemimpinan.Selain berpengaruh di kalangan penghuni lapas,para tamping juga memiliki tanggung jawab dan sikap disiplin yang tinggi.Penampilan para tamping lebih rapi daripada penghuni lapas lainnya.

Para tamping ini yang bertugas membuka pintu di masing-masing sel tahanan sesuai jadwal.Memanggil penghuni lapas di dalam sel,juga salah satu tugas tamping.Sampai menjaga kantin di dalam lapas,juga diperankan kepada tamping,semua dilakukan juga untuk melatih kemandiriannya.Pemberdayaan tidak hanya untuk tamping.Sejumlah pola kemandirian seperti mengajarkan keterampilan bahkan produksi kreatif,diberikan kepada narapidana yang tinggal di blok B.tak tanggung,hasil kreasi Penghuni Lapas Jember yang berbahan daur ulang,Tercatat pernah memperoleh penghargaan dari Kementrian Hukum dan HAM(Kemen-Kumham).Semua bukti bahwa penghuni lapas juga bisa mandiri.Menyadari bahwa kehidupan di dalam lapas juga sebagai miniatur bermasyarakat,petugas di sana juga menggelar kegiatan Agustusan di bulan kemerdekaan ini,Bahkan,Sejumlah perlombaan juga dijuarai penghuni kasus Korupsi,yang tak lain mantan pejabat teras di Pemkab Jember.Keberadaan mantan Pejabat mampu memberi warna positif di dalam lapas.(hdi/c1/bersambung)

Sumber:Jawa Pos Radar Jember 10 Agustus 2016

Komentar

  1. Laporan studi yang sangat menarik kebetulan kami sedang mencari referensi serupa dengan laporan studi ini, terima kasih atas sharenya sangat bermanfaat bagi kami, Salam kenal Lapas Sarolangun

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar