Melihat ketatnya Pemusnahan Uang di Bank Indonesia
Keamanan Berlapis,Tidak Semua Karyawan BI Bisa Masuk
Mungkin banyak yang bertanya,ke mana uang lama menghilang di peredaran masyarakat.Ternyata uang itu(termasuk uang palsu)dimusnahkan di kantor Bank Indonesia.Berikut pengalaman Jawa Pos Radar Jember yang bisa ikut Menyaksikan pemusnahan uang bersama dengan kejaksaan dan kepolisian.RANGGA MAHARDIKA,Jember
SEBAGAI pusat Pengendalian moneter di Indonesia,tentu bank Indonesia memiliki tingkat pengamanan yang sangat ekstra.Hal itu sudah terasa saat hendak masuk ke lobi Bank Indonesia Jember.Dimana pengunjung dengan berbagai keperluan harus melewati gerbang scanner dan barang juga harus lewat mesin x-ray layak hendak masuk ke bandara.Bukan hanya banyak petugas keamanan namun juga CCTV juga terpasang hampir si semua sudut ruangan.Itu hanya di lobi,namun ada bagian terdalam dari Bank Indonesia yang tidak semua orang termasuk pegawai pun bisa masuk ke dalamnya.Yakni ruangan pemusnahan uang yang ada di lantai bawah Gedung Bank Indonesia.
Petugas Pengawal juga Diperiksa secara Ketat
Pengamanan yang dilakukan bukan hanya ketat,tapi sangat ekstra ketat.Bersama dengan tim kejaksaan Negeri dan Polres Jember kemarin pun ikut mengetahui bagaimana ketatnya berada di ruangan pemusnahan itu.Yakni dimulai dari masuk lewat kasir lantai 1 yang dilewati dengan kartu khusus yang bisa,"ucap Agapito Ganesha,staf humas Bank Indonesia kemarin.Selanjutnya masuk di lobi ruang pemusnahan uang tersebut kembali ada pintu yang harus dibuka dengan scan kartu khusus.Di sinilah disediakan sejumlah loker."Semua barang mulai dari handphone,kunci dan segalanya harus ditaruh di loker,"ucap salah satu petugas.
Para jaksa dan polisi pun harus melakukan prosedur yang sama.Termasuk dengan rekan media yang tidak diperbolehkan membawa kamera masuk ke ruangan tersebut.Hanya kamera dari petugas BI saja yang diperkenakan masuk.Sejumlah satpam kemudian memeriksa badan satu per satu orang yang hendak masuk ke ruangan itu.Saat itu,hanya 20 orang saja yang diperbolehkan masuk ke ruangan bawah tanah itu yakni masing-masing lima dari polres dan kejaksaan,dari BI dan media yang berjumlah tiga orang termasuk dari Jawa Pos Radar Jember.Usai diperiksa,orang yang hendak masuk harus mengenakan pakaian khusus layaknya hendak masuk ruangan operasi.Sehingga benar-benar steril.Lagi-lagi,harus melewati pintu dengan sistem khusus."Kalau yang ini harus dengan kartu dan sidik jari,"ucapnya.Dia menuturkan tidak semua pegawai bisa masuk.Pito sendiri,panggilan akrabnya baru dua kali kemarin masuk keruangan tersebut.
Yang pertama saat pengenalan awal dan kedua kemarin bersama dengan sejumlah petugas saat pemusnahan uang palsu.Itu pun karena Pito sebagai staf humas yang meliput.Sehingga itu merupakan kesempatan yang benar-benar langka.Baru kemudian turun ke bawah dengan pengawalan petugas keamanan menuju ruangan sekitar 3x4.Kembali lagi,pintu harus dibuka dengan dua sistem yakni scan sidik jari petugas dan kartu.Disinalah ada sebuah mesin besar dengan tinggi sekitar 2 meter yang digunakan untuk memusnahkan uang palsu.Jadi sudah tidak dibakar."Uang palsu ini nantinya dihancurkan kemudian dipadatkan menjadi briket,"ucap Ferry Tumpal D.Saribu,Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember kemarin.Di sinilah proses pemusnahan dilakukan.Kami juga diperkenakan melihat penghancuran uang tersebut dari atas.Sehingga melihat langsung bagaimana uang kertas itu dilumat sangat halus oleh mesin yang kabarnya dari Jerman itu.Di mesin itu,hanya bisa dibuka oleh operator khusus dengan sandi tertentu.Namun,untuk membuka mesin harus dengan kunci manual."Kunci itu yang memegang saya.Tapi saya tidak bisa menggunakannya.Harus petugas yang mengoperasikannya,"ucap Ferry menjelaskan,Sistem kerja mesin tersebut.Sehingga semua yang dilakukan harus diketahui bersama dari setiap elemen petugas itu.Uang kertas palsu pecahan seratus ribu dengan banyak 121.941 itu pun kemudian dilumat habis oleh mesin tersebut dan kemudian dicetak menjadi bricked.
Prosesnya sungguh modern dan tidak berdebu seperti pemusnahan-pemusnahan lainnya.Bukan hanya masuk,keluar pun mengikuti prosedur yang sama dengan melewati beberapa sistem keamanan yang ada.Untuk membuka pintu pun harus dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dengan kartu dan sidik jari.Bahkan,saat pemeriksaan di petugas keamanan ada pemeriksaan tambahan.Bukan hanya diperiksa tubuh,namun juga saku pakaian diperiksa semua."Mohon sepatu dilepaskan,"ucap petugas mengagetkan rombongan.Ternyata,di khawatirkan akan ada barang yang dibawa keluar dari lokasi tersebut.Bahkan,SOP(Standar Operasional Prosedur)pemeriksaan ini ditempel disana.Saking ketatnya,bukan hanya pengunjung,namun juga petugas pengawal yang menjaga rombongan juga diperiksa yang sama.Ternyata,disetipa pintu sistem pengamanan tersebut dijaga oleh orang yang berbeda.Sehingga tidak semua orang bisa selonong boy masuk kesana.Sungguh kesempatan yang sangat langka bisa melihat langsung proses pemusnahan uang di Bank Indonesia Jember.(c1/hdi)
Sumber:Jawa Pos Radar Jember 5 Agustus 2016
Komentar
Posting Komentar