Bubah Alfian,Desainer yang Eksis di Kalangan Supermodel
Terharu Mendapat Kesempatan Merias Tyra Banks
Nama sebuah Alfian tentu sudah tak asing lagi di kalangan model,baik di Jember maupun di Jakarta.Kiprahnya sebagai make up artist membuatnya banyak dikenal olehhampir semua artis ibukota.Bahkan dia sempat bertemu dengan supermodel internasional berkat kerja kerasnya.
LINTANG ANIS BENA K,Jember
WALAUPUN tidak menjalani pendidikan formal di bidang fashion,namun eksistensi Bubah Alfian dalam dunia make up dan fashion tidak bisa dipandang sebelah mata.Dia
selalu melakukan pekerjannya dengan sepenuh hati.
Semangatnya untuk berjuang inilah yang membuatnya bisa berkarier sebagai make up artist hingga terbang ke Jakarta.
Di-Plot Bidang Kedokteran,Banting Stir ke Make Up
Pria kelahiran 30 Mei 1986 ini sudah banyak terlibat untuk berbagai proyek tata rias dengan ratusan model, baik di tingkat nasionalmaupun internsaional.
Bahkan, anak kedua dari tujuh bersaudara ini sempat berkesempatan untuk merias seluruh peserta America's Next Model (ANTM) musim ke-20 ketika menjalani proses
syuting di bali pada tahun 2011. Tidak hanya model, tetapi juga seluruh juri. Termasuk sang supermodel Tyra Banks. "Saya masih nggak percaya kalau ingat saya pernah
merias dan ngobrol sama supermodel asal California tersebut," kenangnya.
Kesempatan tersebut dia peroleh ketika salah seorang rekannya meminta Bubah untuk mengirim portofolio kepada panitia ANTM. Setelah wawancara via telpon, dirinya
dinyatakan lolos seleksi dan membawa serta seluruh tim tata riasnya ke Bali. "Sayangnya di kontrak kami tidak diizinkan untuk foto bersama seluruh model dan juri,"
ujarnya.
Selain ANTM, Bubah juga sempat menjadi juri pada acara Amazing Race ketika berada di Bandung. Sejak saat itulah kiprah pria yang berdomisili di Kuningan, Jakarta ini
semakin berkibar.
Kariernya sabagai make up artist tidak berawal dengan mulus, Awalnya sang ibunda ingin bubah meniti pendidikan kedokteran. Namun karena hatinya kurang sreg, pria
bertubuh kurus ini memutuskan untuk banting stir ke bidang make up. "Setelah keluar SMA saya sempay mengikuti pendidikan di sekolah salon Rudy Hadisuwarno,"
tuturnya.
Usai sekolah rambut dan make up, Bubah mengembangkan bakatnya di Jember Fashion Carnaval pada 2007. Dari situ, ia mendapatkan ilmu merias wajah untuk acara-acara
kostum heboh. Selain buka salon, Bubah sering ikut-ikut lomba make-up dan membantu temannya. Dengan bekal keterampilan dan pengalaman yang ada, Bubah memutuskan
pergi ke Jakarta pada 2011.
"Setelah memenangkan kontes make up Gading Beauty Award pada 2011, saya langsung dikontrak Martha Tiaar selama dua tahun. kemudian saya juga direktur L'Oreal
Professional. Dari sana teman-teman saya di Jakarta dan belajar di sini," dia mengisahkan.
Hidup di jakarta bagi Bubah membutuhkan modal yang cukup besar. Untuk itu, ia mengikuti berbagai lomba make-up di jakarta dan berkali-kali keluar menjadi juara.
Namun semua itu sepadan dengan hasil yang dia rasakan sekarang.
Tak terhitung berapa dab siapa saja artis yang sudah menjadi teman akrabnya. Bubah mengaku hampir semua artis pernah menjadi kliennya. "Yang paling dekat misalnya
Anggun, Agnezmo, Nadya hutagalung, Angel Pieters, Raline Shah, Raisa, Pevita Pearce," ujar pria yang selalu mengedepankan konsep flawless and fashionable pada
setiapp arisannya.
Bahkan beberapa artis bersedia untuk menyesuaikan jadwal pemotretan mereka agar bisa mengikuti jadwal Bubah yang super sibuk. Hal tersebut membuat Bubah terharu bisa
mengenal mereka. "Saya sangat beruntung bisa mengenal orang-orang yang sayang sama saya," katanya.
Maklum saja, tak mudah untuk menemui pria berkacamata ini di waktu luang. Hampir setiap hari pria yang mengidolakan keluarga Kadarshian sebagai kiblat fashion itu
selalu bekerja hingga larut malam. malah pernah selama tahun 2012 hingga 2013 dia harus bekerja sepanjang tahun dan hanya mendapat libu empat hari.
"Sebagian besar waktu saya habis sebagai make up artist. Kadang selesai syuting tengah malam, lalu hari berikutnya harus bangun jam dua pagi untuk mempersiapkan rias
pengantin," lanjut Bubah.
Meski begitu pria berusia 30 tahun ini sama sekali tidak mengeluh. Menurutnya proses tersebut dimaknai sebagai sebuah pembelajaran tanpa henti. "Sampai sekarang pun
saya masih terus belajar," imbuhnya.
Terlebih lagi di Jakarta dirinya dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan tren fashion dan make up dunia. Bahkan dia juga menjadi salah satu pelopor tren yang
akan muncul di tahun berikutnya. "Kita dituntut untuk terus memberikan terobosan dan ide-ide baru tentang make up," tegasnya.
Namun yang selalu dia perhatikan adalah tidak semua jenis make up cocok pada semua orang. Bubah selalu menyesuaikan konsep tata riasnya dengan even dan kepribadian
sang model. "Makanya saya dekat dengan klien saya, karena saya mengajak mereka dan mendalami bagaimana kepribadian klien," katanya.
Baginya, make up itu bukan hanya sekedar memasang alis, memberi eye shadow, memakai lipstik, dan menata rambut. tetapi make up juga mengharuskan kita mengetahui
bagaimana kepribadiannya, acara apa yang akan dihadiri, serta busana apa yang akan dikenalkan. "Di sini saya tidak hanya berprofesi sebagai make up artist tetapi
sekaligus fashion stylist dan bauty stylist," pungkasnya. (c1/hdi)
Sumber : Jawa pos radar jember, 17 Agustus 2016
Komentar
Posting Komentar