Komunitas Peternak dan Pecinta Kelinci(Komppak)Jember

Mendulang Rupiah dari Daging,Kulit,dan urine Kelinci

Kelinci bukan sekedar dipiara untuk menyalurkan hobi.Jika mengetahui manfaatnya,kelinci bisa bernilai ekonomi tinggi.

BAGUS SUPRIADI,Jember

TIGA kelinci sudah dipersiapkan oleh para anggota Kompak di aula TTN Ajung kemarin.Rupanya,binatang imut itu akan disembelih untuk pelatihan menyamak kulit agar bisa dimanfaatkan.

Sepintas,ada rasa ibu saat melihat kelinci disembelih.Namun,untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar harus dilakukan.Proses penyembelihan selesai,pemateri pelatihan bertema Menyulap Kelinci Jadi Duit mulai menjelaskan proses penyamakan kulit hewan tersebut.Pelatihan itu merupakan upaya agar para peternak kelinci bisa kreatif dan mandiri secara ekonomi.


Banyak Kelinci yang Mati Karena Stres


Sebab,kelinci sebenarnya memiliki potensi yang sangat luar biasa.Hanya,masih banyak yang belum mengetahui.'Kulitnya bisa dijadikan kerajinan yang menarik dan harganya bisa mahal,"kata Masyhuri Azhar,pemateri dari Malang.

azhar memulai berbisnis dari daging kelinci di Batu.waktu itu,dia tidak memanfaatkan kulitnya karena dibuang begitu saja.Ternyata,setelah melakukan riset penyamakan,kulit kelinci bisa menjadi barang yang bermanfaat dan menghasilkan."Bulunya yang halus bisa menjadi barang yang cantik,seperti tas atau tempat HP,"terangnya.
Harganya,kata dia mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 800 ribu.Itu pun jika hanya memanfaatkan kulit.Berbeda lagi dengan daging dan kotorannya.Untuk itulah,dirinya datang ke Jember guna memberikan pelatihan mengenai kulit kelinci.Tujuannya,bisa membangkitkan usaha para peternak dan pecinta kelinci.

"Di Jember ada sekitar 100 anggota komunitas peternak dan pecinta kelinci(Kompak),"tambah Harsono,salah seorang pendiri Komppak.Komunitas tersebut berdiri sekitar enam tahun yang lalu.Kompak terbentuk berawal dari keperhatinan pada kelinci."Masyarakat ketika beli,lalu mati,"akunya.Selain lagi,sangat disayangkan kelinci tidak bisa bermanfaat dengan baik.Untuk itulah,bersama empat temannya,Harsono mendirikan komunitas."Kami saling sharing tentang kelinci,bagaimana cara beternak dengan baik,'imbuhnya.
Sebulan sekali,para anggota komunitas berkumpul di sejumlah tempat,Seperti Alun-Alun Jember.Mereka berbagai informasi tentang kelinci."Kelinci tidak hanya untuk ternak,tapi juga anakan,indukan,urinenya buat pupuk tembakau,terus dagingnya dijual,"tambah Febrian Ananta Kahar,anggota Komppak.

selama ini,kata pria yang akrab disapa Febrian itu,kulit kelinci masih belum dimanfaatkan dengan maksimal.Melaui pelatihan,diharapkan para anggota komunitas bisa mengembangkan usaha kelinci.'sebanyak 200 ekor kelinci,bisa menghasilkan Rp 3 Juta hingga Rp 6 Juta bersih,"akunya.
Hal itu terjadi jika para peternak kelinci mampu memanfaatkan semua potensinya.Mulai dari daging,kulit dan kotoran yang menjadi Pupuk.apalagi,biaya makan hewan itu tidak mahal,sekitar seribu perak per hari.

Febrian sendiri sudah memelihara kelinci sekitar 300 ekor di Taman Botani Sukorambi.Urinenya dimanfaatkan sebagai pupuk tembakau.Ternyata hasilnya cukup maksimal,membuat tanaman tembakau lebih bertahan hidup dibanding Pupuk Organik Cair(POC)lainnya.
Tak hanya itu,ternak kelinci juga bisa menjadi destinasi wisata.Dia menargetkan kelinci bisa menjadi Objek wista baru di Jember tahun Depan.Apalagi,Kelinci juga bisa beratraksi,seperti berdiri,tidur dan lainnya."Ternak kelinci meskipun Jember panas,tetap bisa,"imbuhnya.

Di Jember sendiri,sudah ada beberapa produk kuliner dari dari kelinci.Misal,bakso kelinci pizza,nugget dan lainnya.Sehingga,potensi itu bisa dimanfaatkan oleh para peternak kelinci."Gizinya bagus,kadar lemaknya rendah,"kata Muhammad Rizki,peternak sekaligus pengusaha kuliner daging kelinci.

Rizki melihat ada potensi yang bisa dikelola dari peternak kelinci.Sehingga,menjadi usaha baru yang biasa memberdayakan masyarakat sekitar.Bahkan,bibit kelinci harganya sangat variatif,dari Rp 20 ribu sampai 15 juta."kelinci yang cukup bagus harganya mahal,"katanya.
Namun,kata Febrian,merawat kelinci perlu menggunakan hati.Sehingga,cara merawatnya tidak semena-mena.Hewan tersebut mudah stress,sehingga mudah mati."Kelinci mati salah satunya karena stress,"tandasnya(har)

Sumber:Jawa Pos Radar Jember 8 Agustus 2016

Komentar

  1. saya ingin bergabung dengan kompak tapai tidak tau bagai mana caranya.

    BalasHapus
  2. DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN
    BONUS SPECIAL SABUNG AYAMWIN 8X .

    BONUS NEW MEMBER 10%.

    http://www.s128agen.club/
    http://167.71.222.62/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar