Bisnis Unik Maksum, Sekaligus Membantu Orang lain

Jual Bensis Eceran dan Persilahkan Cuci Motor Sendiri

Bisnis nyleneh dijalani Maksum. Warga baratan ini jualan bensin eceran yang harganya mulai Rp 1.000. Dia juga buka usaha cuci kendaraan. Namun sang pelanggan boleh cuci
sendiri. jauh lebih murah, memang.

RANGGA-JUMAI,jember

 DENGAN wajah penuh peluh, terlihat seorang siswa berseragam salah satu sekolah negeri di kawasan utara jember mendorong sepedanya. setelah di
telisik ternyata remaja tanggung ini sedang kehabisan bahan bakar untuk sepeda motor bebeknya. Dia datang ke sebuah kios di jalan rembangan kelurahan baratan, kecamatan patrang
dan menyerahkan uang Rp 2 ribu.
Remaja yang diketahui bernama Rifai inipun langsung mendapatkan dua botol kecil bensin untuk di tuangkan ke jok sepedanya. Akhirnya sepeda bocah
ini pun bisa digeber kembali untuk pulang ke rumahnya, di daerah rembangan." Ya punyanya uang itu. Untung nemu kios ini. jadinya bisa melanjutkan pulang," ucap siswa kelas 3 SMA
ini.
 Teryata bukan hanya Rifai, cukup banyak orang yang datang ke kios tersebut untuk membeli bensin dengan uang pas-pasan yang dimilikinya. uniknya, di tempat tersebut teryata
sudah disiapkan bensin eceran beserta dengan botol-botol yang disesuaikan dengan uang yang dimiliki oleh pembeli.

Niatnya,Bantu Warga Yang Kekurangan

Mulai dari 100 ml (milimiter) hingga 1 liter. harganya pun
bervariasi, mulai dari Rp 1.000 Rp 2.000, Rp3.000 dan Rp 5.000. ada botol literan seperti kios-kios bensin eceran pada umumnya.
 " Saya memang menyediakan ini untuk warga yang
uangnya tidak cukup kalau beli yang satu liter," ucap Maksum, sang pemilik usaha tersebut.
 Salah satu niatnya yakni untuk membantu masnyarakat yang ke-kurangan. Dan benar saja,
bensin eceran mulai Rp 1.000 itu cukup laris diminati masyarakat." utamanya para pelajar. pasti belinya sesuai dengan uang saku,"ucapnya.
 Dirinya pun melayani dengan senang hati
berapun yang di beli oleh pembelinya dengan segala usia. Karena diakuinya, tidak semua masyarakat memiliki uang lebih setiap harinya untuk membeli bahan bakar demi mobilisasi
kegiatannya.
Maksum mengaku, sudah menjalankan bisnis ini sejak setahun silam, saat harga minyak (BBM) di indonesia juga melambung tinggi, bahkan sempat mengalami kelangkaan.
Maksum pun kemudian berpikir bagaimana tetap berjualan bensin eceran sebagai bisnis utamanya yang sudah dijalankan sejak 1997. Apalagi, warga yang membeli mulai memberikan uang
sekadarnya asal bisa beli bensin. Akhirnya dirinya pun membuat keputusan menjual dengan Rp 1.000 untuk membantu masyarakat itu.
 "teryata malah lebih laris yang eceran kecil di
bandingkan botol literin. saya akhirnya jualan sampai sekarang," ucapnya jujur.
 Dirinya pun akan terus berjualan bensin dengan sistem ini karena dirasa lebih banyak dicari oleh
masyarakat. Meraka merasa terbantu dengan bensin eceran ini.
 Teryata bukan hanya menjual bensin eceran , Namun Maksum juga menjalankan bisnis lain untuk membantu masyarakat."
saya juga menjual oli eceran dan menyediakan cucian mobil dan motor," ucapnya.
 Namun, tidak seperti tempat cucian kendaraan lainnya yang memberikan jasa cuci motor dan mobil dan pemilik kendaraan tinggal terima bersih. dirinya mempersilahkan pemilik kendaraan mencuci kendaraannnya sendiri.
"Kami menyediakan semprotan, air dan juga sabunnya," ucapnya
tersenyum.
 biaya jika dicuci sendiri jauh lebih murah jika di bandingkan dengan dicucikan oleh pegawainya. Dimana untuk sepeda motor yang dicucikan, pemilik kendaraan harus
membayar Rp 5 ribu. Kalau dicuci sendiri maka hanya mengeluarkan uang Rp 2 ribu untuk membayar listrik dan sabun saja .' kalau mobil dicucikan Rp 15 ribu, sedangkan di cuci
sendiri hanya Rp 5 ribu<" ucapnya.
 Dan teryata masyarakat sangat senang dengan usaha ini, karena lebih hemat menurut mereka. Namun, sang pemilik memang harus mengeluarkan tenaga
sedikit untuk membersihkan kendarannya itu. Meskipun dengan biaya yang murah, Maksum mengaku tidak pernah merugi," paling kan hanya keluar biasa listrik dan sabun saja,"
ucapnya.
 Apalagi, sejak awal Maksum menuturkan jika memang niatnya untuk membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan dengan cara melalui bisnisnya. sehingga selama masih
dibutuhkan, dirinya akan tetap menjalankan bisnis tersebut dengan senang hati. (hdi)

Sumber: Jawa Pos Radar Jember 29 Oktober 2016