Melihat Rumah Belajar dan Bermain USK Warisan Alm Prof Ayu Sutarto

Sempat Hendak Ditup, tapi Lanjut Buka Kembali

Untukmu Si Kecil (USK) sudah di tinggal oleh pendirinya, Prof Ayu Sitarto sejak awal Maret 2016. Namun, bukan berarti USK berhentui dan berlalu begitu saja. USK sudah memulai kembali aktivitas seperti semula.

BAGUS SUPRIADI, Jember

JUMAT (11/8) siang, rumah belajar dan bermain USK tempat sepi. Hanya ada Azizah, relawan rumah belajar dan bermain. Tumpukan buku tersusun rapi di perpustakaan. Suasananya sunyi, sepi, dan tenang. Sekarang, masih sepi karena mahasiswa masih banyak yang pulang," katanya pada Jawa Pos Radar Jember.

Suasana itu memang bisa dimaklumi, karena para pembaca buku di USK merupakan mahasiswa Jember. Selain itu juga para Mahasiswa dari kampus lain, seperti Unair, UB Malang, UGM dan lainnya. Kalau sudah akhir aktif kuliah, perpustakaan itu cukup ramai dikunjungi mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir.

Sabtu pagi, anak-anak binaan Yayasan Untuk Si Kecil (USK) tampak riang sekali. Mereka datang dengan wajah semringah penuh harapan.Wajah beberapa bocah yang hidup di pinggir Kali Bedadung itu tiap belajar tari kelinci dan tari gendewa yang diajarkan oleh Andri Darmasantri.


Seperti Membuka Lembaran Baru USK


Hari Berikutnya,anak-anak USK mulai mengikuti lomba makan kerupuk,giring bola,gigit koin,pukul air dan lainnya.Mereka bahagia,ceria dan tertawa bersama anak-anak yang lain.Permainan tradisional itu tetap berjalan meskipun sang pendiri sudah pergi."Setiap Sabtu-Minggu selalu ada kegiatan untuk Anak-anak,"tambah Retno Winarni,pengelola USK sekarang.

Retno sendiri merupakan pengganti Prof Ayu Sutarto setelah dilaksanakan musyawarah keluarga.Sebelumnya,sejarawan dari universitas Jember(Unej)itu menjabat sebagai wakil ketua USK."Perpustakaan buka dari pukul 10.00 sampai pukul 16.00,"tambahnya.

Setelah dipercaya mengelola USK,Retno berusaha menghidupkan kembali tempat tersebut.Meskipun harus mengawali dari kegiatan yang sederhana."Karena masih banyak yang belum terpikirkan,Sementara biar kegiatan terus berjalan,"terangnya.

Kegiatan Terbaru dari USK adalah buka lapak buku pada saat car free day di Alun-Alun Jember.Lapak itu digelar sekali dalam dua minggu.Harapannya,USK bisa berbagi dengan masyarakat Jember.

Sebelumnya semua kegiatan USK itu aktif kembali,sempat ada keresahan mendalam dari keluarga karena tinggal sang pendirinya.Bahkan,sempat hendak ditutup dan buku-buku yang lengkap itu akan diberikan ke perpustakaan umun."Itu karena faktor bingung saja waktu itu,"aku Retno.

Namun,keinginan untuk menutup USK tidak terjadi Sebab,perjuangan untuk mewujudkan mimpi-mimpi anak kecil yang hidup di pinggir kali bedadung harus tetap dilaksanakan.Meskipun masih belum seaktif dulu.USK tetap berjalan."Kalau dulu,separuh gaji bapak langsung diperuntungkan bagi USK,"tambah Azizah.Sehingga,semua operasional rumah belajar itu bisa terus berjalan.Sekarang,dana untuk kegiatan masih terus dipikirkan dan fokus di dalam USK sendiri.

Tak hanya itu,USK juga membangun gedung museum hidup,tetapi masih belum rampung,Gedung itu akan dijadikan museum alat permainan tradisional.
"Bangunan belum selesai,tapi bapak sudah pergi duluan,"tuturnya.

Azizah menambahkan,USK masih belum menambahkan kegiatan lain.Sebab,seperti memulai lembaran baru,Sebab,banyak dorongan dari luar agar USK terus berjalan."Nanti akan ada diskusi pemikiran prof Ayu disini,"Tambahnya.

Sehingga,kegiatan-kegiatan itu bisa terus dilakukan untuk kembali menghidupkan USK.Bahkan,28 Agustus mendatang.USK akan dikunjungi oleh para mahasiswa doktoral Universitas Airlangga.Mereka datang berkunjung karena refrensi buku di USK yang sangat lengkap,"Ada sekitar 15 orang yang akan datang"pungkas Retno.(har)

Sumber:Jawa Pos Radar Jember 15 Agustus 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar