Koptu Agus Noto,Mantan Penantang Sabuk Juara Nasional Tinju Pro

Ngenes jika Lihat Dunia Tinju Profesional Sekarang

Nama aslinya Agus Noto.Namun di atas ring,mantan petinju nasional ini lebih dikenal dengan Agus Uddhata.Nama tentara yang dinas di Yon Armed o8 Jember ini Sempat berkibar di era tahun 2000.

HADI SUMARSONO,Jember

"SAYA sekarang sudah gemuk.Bobot sudah hampir 80 kilogram.Gimana mau tinju lagi?Sekarang fokus di militer,"cetus Agus Uddhata,di rumahnya,Perum Darma Alam Kaliwates Jember,belum lama ini.Dulu,ketika jaya-jayanya di atas ring.bobot ideal petinju kelahiran Tuban ini dikelas bantam 53,5 kilogram.Hanya sesekali dia main di kelas Bulu(57,1 kilogram).Karena itulah,dengan postur yang kian bongsor seperti sekarang,Agus uddhata tak mungkin tinju lagi.Apalagi usia emasnya sudah lewat jauh.Paling,kalo kangen tinju Agus gantung sansak di bawah pohon mangga di depan rumahnya.Di sana dia gedebak-gedebuk pukul sansak sendirian."Yang penting keluar keringat.Beres.Tetangga tahu kalu saya mantan petinju,"kilahnya.
Sempat berpikir bagi Agus untuk menularkan ilmu dengan melatih petinju-petinju muda sekarang. 


Pensiun,Langsung Tugas Militer ke Timor Leste


Namun,mengingat kesibukannya sebagai orang TNI aktif di Yonif Armed 08 Jember,tak memungkinkan baginya untuk kemabali masuk ke dunia tinju(melatih,Red)."sempat ada tawaran dari Okky Ardhianto(mantan petinju Jember lain)untuk ikut melatih.Namun nggak ada waktu.Kemarin saja,seharian full saya latihan menembak di lapangan sukorejo,"jelasnya.Catatan karier tinju Agus Udhhta ini memang lumayan moncer.Dia mulai mengawali tinju(tingkat amatir dulu)sekitar tahun1997 ketika pangkatnya masih prajurit dua(Prada).saat itu,di Yon Armed 08 Jember memang gencar-gencarnya mengembangkan olahraga tinju.

Beberapa tentara yang berminat ke olahraga keras ini.digembleng secara khusus disana power BC kaliwates.Rekan seangkatan Agus yang sama-sama dari tentara saat itu adalah Iwan Welissa,muslich,Aminuddin,dan Sugiono.Awal karier tinjunya langsung melambung ketika Agus adalah tulang punggung atlet tinju Divif 2 Malang yang terjun ke Porad(Pekan Olahraga Angkatan Darat)1996.Di even itu Divif 2 Malang mecetak juara umum.Dan agus mampu mempersembahkan medali emas bagi kotigennya.Atas prestasinya inilah Agus Noto diberi dispensi khusus untuk fokus latihan tinju.Mulai tahun itu dia jarang piket di markas.Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun.Bahkan ketika komandan Yon Armed selalu bergantian.

Mulai Letkol(Arm)Subekti,Letkol(Arm)Sudarto,Letkol(Arm) Rusdianto sampai Letkol(Arm)Budiono.
Tahun 2000 Agus memutuskan untuk pindah ke tinju profesional ketika kesempatan main di amatir kian jarang.Namun dia tetap bertahan disana Power BC yang dilatih oleh Fadjar Indrajit(almarhum)dengan asisten Suroyo,Sementara rekan-rekannya sesama tentara yang masih betah di amatir.Ketika naik ke pro inilah,nama Agus berubah menjadi Agus Uddhata."Ini nama banggaan.Karena bendera yang kami bawa adalah juga bendera kesatuan,"kilahnya.Main di bantam,rekor tinju profesionalnya melejit.Ketika baru main tiga kali saja,langsung menduduki peringkat 1 nasional.Di tarung pertama,dia mengalahkan Anton Tena asal sana Pirrih BC Surabaya.Kemudian menang angka lawan Romie Joe asal Mirah Silver Bali.Dan ketika mengalahkan Hermanto Sodik asal Sawunggaling Surabaya,Agus harus mandatory fight(Pertarungan wajib)dengan juara nasional kelas bantam Dobrak arter(Sawunggaling).Agus sempat mengkeret Melihat nama Dobrak Arter yang saat itu sangat ditakuti dengan rekor KO-nya.

Namun,kesempatan berharga ini tak disia-siakan.dan,Dalam pertarungan perbuatan gelar tahun 2001 yang ditonton jutaan pasang mata lewat siaran live televisi swasta,Agus harus mengakui ketangguhan Dobrak Arter.Dia kalah KO ronde lima ketika tak mampu meredam pukulan geledek sang juara nasional."Pukulannya sangat keras,"kenang Agus.Usai gagal merebut sabuk juara nasional kelas bantam,Agus tetap latihan rutin.Empat tahun berikutnya namanya tetap laris manis untuk naik ring.Dan,Agus Uddhata resmi memutuskan gantung sarung tinju ketika sang istri memintanya pensiun.Rekornya di tinju profesional adalah 21 kali main,dan hanya sekali kalah. Tepat 2004,dia pensiun dari tinju dan kembali ke markasnya sebagai tentang aktif."Ketika kembali dinas,langsung dikirim tugas ke Timtim(Timor Leste,Red).Saya selama dua tahun tugas di Timtim ini,"jelas Koptu Agus.

Melihat dia tinju di Jember belakangan ini,dia mengaku ngenes.karena geliatnya tak semeriah dulu.Apalagi sangat jarang sekarang tinju prof dimainkan di Jember."Kalau dulu tiap tahun ada pertandingan tinju.Sasana banyak.Petinju juga banyak.Bahkan promotor dari Jember juga banyak.Sekarang hampir tak ada.Sebagai mantan petinju saya prihatin sebenarnya,"ungkapnya.Agus berharap,dunia tinju Jember akan bangkit lagi seperti era emasnya Jember.Dia punya keyakinan untuk itu.Karena di lapangan,beberapa petinju cilik(Amatir)sudah mulai bermunculan."Jika mereka dilatih intensif,mereka akan mampu bicara lagi di kancah nasional,"pungkasnya.(c1/hdi)

Sumber:Jawa Pos Radar Jember 09 Agustus 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar