Kombat Komunitas Bisnis Arek Tanggul yang Fokus Mengkader Pebisnis

Meyebarkan Virus bisnis Serta Sosial peduli Yatim dan Duafa

Memulai berbisnis tak perlu menunggu modal.apalagi memulainnya dengan hal yang besar.sebab meski tanpa modal,memulai usaha juga bisa dilakukan.seperti yang dilakukan Kombat,kumpulan anak muda di kecamatan Tanggul.

 RULLY EFENDI,jember

MEREKA suka masuk sekolah-sekolah.sasarannya sekolah menengah pertama(SMP)dan SMA.Komunitas Bisnis Arek Tanggul(KOMBAT)ini memang rajin sosialisasi mengajak pelajar gemar berwirausaha.Tidak hanya kuat di sosialisasi.pendampingan bisnis terus dikawal sampai benar-benar mandiri.


 Pakai website Promosi dan Pemasaran


salah satu pendiri kombat,Muhammad Ilzam Lutfi adalah pemuda asli tanggul yang masih berusia 25 tahun.komunitas bisnis dia dirikan selama setahun silam bersama rekan-rekannya.saat ini,sudah tercatat lebih 100 pemuda yang menjadi anggota Kombat.semua anggota berumur dibawahnya.Meski berlabel komunitas bisnis,para anggota Kombat belum memiliki bisnis besar seperti organisasi pengusaha lainnya.Bahkan,semua bidang usaha yang mereka garap mayoritas usaha kecil-kecilan.Modalnya pun tidak besar."Namun setidaknya ada lahan untk latihan mengaplikasikan ilmu bisnis terapan,"jelasnya.Setiap masuk ke sekolah-sekolah,Ilzam dan anggota Kombat lainnya,hanya sekadar menyampaikan bahwa berbisnis pilihan utama yang menjanjikan.Mereka tak canggung menyebut,bahwa berbisnis jauh lebih menguntungkan ketimbang hanya sekedar menjadi karyawan.Mengubah mindset,menjadi salah satu point yang terus disampaikan dalam setiap kesempatan.Bahkan tak jarang,menayangkan beberapa pengusaha sukses yang mengawali dari nol,juga dikemas sebagai testimoni yang inspiratif.sebab kedatangan mereka ke sekolah,tak lain untuk menjaring pelajar peminat bisnis.Jaring disebar,peminat pun mulai datang.Ketika sudah demikian,follow up sudah disiapkan.salah satunya dengan pertemuan rutin mingguan.Dalam pertemuan pertama,para pelajar yang berminat gabung Kombat,diarahkan menjalankan bisnis yang disukai.selain itu,kekuatan pasar sebuah produk juga tak luput dari arahannya."sehingga setiap anggota memiliki produk yang beragam,"tuturnya.Namanya masih usia pelajar,tidak jarang anggota kombat memulai bisnisnya bisnisnya dari tingkatan terendah,berbisnis dengan hanya menggarap kemasan produk.semisal,mereka membeli camilan grosir,kemudian di kemas dalam sachet ekonomis.Tidak hanya memecah barang grosir menjadi eceran.kemasan pun dibuat mereka sulap lebih eksklusif.sebab yang diyakini,kekuatan kemasan akan meningkatkan nilai jual produk,"setelah itu tugas komunitas membantu pemasarannya,'ujar Ilzam.Mereka Sadar,kekuatan media sosial sangat berpengaruh.sehingga,permainan website promosi dan pemasaran mereka tonjolkan.Meski tidak semua transaksi dan promosi barang melalui online."Website pemasaran kami sediakan.sehingga mereka fokus pada penyediaan barang,"imbuhnya.barang laku,tentu pemilik produk menerima keuntungan.Namun semua keuntungan dianjurkan untuk disisihkan.Bukan diperuntukkan dana komunitas.Melainkan pembayaran sedekah untuk yatim piatu dan para duafa.Nominalnya tak ditentukan.kecuali niat zakat seperti dalam anjurannya.Bukan tak beralasan.Karena salah satu misi Kombat,Tak lain ingin membentuk karakter social-preneur.Bahkan yang rutin,sebulan sekali mereka mengunjungi yayasan yatim piatu."selain menyantuni mereka,kami juga ikut memotivasi para yatim gemar berbisnis,"katanya.sebab yang diyakininya,masyarakat sadar bisnis akan mengubah masa depan bangsa lebih baik.(rul/c1/hdi)

Sumber Jawa Pos Radar Jember 9 September 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar