Inovasi Imigrasi Jember Soal Pembuatan Paspor Ramah Anak

Ada Ruang Menyusui,Hias Dinding Menjadi Menarik

Ruangan pembuatan paspor di Kantor imigrasi kelas II Jember Tampil elegan.Hiasan dinding lebih ramah terhadap anak,Difabel dan ibu hamil.ini menjadi satu-satunya kantor imigrasi ramah anak Indonesia.

 BAGUS SUPRIADI,jember

ADA suasana yang berbeda ketika memasuki kantor Imigrasi kelas II Jember.di bagian timur ruangan,terdapat hiasan Dinding yang mencolok.Disebelah komputer,terdapat ruangan Khusus dengan latar belakang gambar Pokemon.Ruangan itu teryata untuk memproses pembuatan pasor bagi anak-anak.Sedangkan di pojok ruangan ada tempat tertutup dengan hiasan yang juga tak kalah menarik.Rupanya, itu adalah tempat menyusui bagi ibu-ibu.Beberapa saat kemudian,ada siswa yang hendak membuat paspor.Mereka terhibur melihat desain didinding yang sejuk di mata itu.Seperti biasa,setelah melakukan proses wawancara,kemudian perekaman data untuk paspor.
"ini tantangan kami untuk bagi kami untuk meningkatkan pelayanan,"kata Rudiara Rahmad Kosasih,kepala kantor Imigrasi kelas II Jember,terdapat loket untuk pengambilan paspor pada malam hari.


Banyak Disalahgunakan,Pembuatan Paspor Diperketat

 

Inovasi itu,kata dia,juga karena adanya peraturan Dirjen imigrasi tentang pelayanan paspor.yakni menyediakan nomor antrean serta meja layanan Khusus bagi difabel,lansia,wanita hamil dan balita.karena ketika dikumpulkan dengan masyarakat luas,mereka merasa tidak nyaman dan merasa takut.Misal,perempuan hamil yang harus menunggu dikeramaian masyarakat lainnya.Padahal, dia harus mendapat skala Prioritas agar nyaman dan merasa tenang.Begitu juga dengan para lanjut isia dan difabel,mereka membutuhkan tempat khusus. Tak heran,di pintu masuk kantor imigrasi disediakan kursi dorong bagi difabel.Harapannya,pemohon paspor merasa nyaman dan gembira ketika mengajukan pembuatan paspor.Menariknya,juga disediakan fasilitas telivisi,wifi serta ruang menyusui,"Rencana juga ruang bermain,tetapi lahannya terbatas,"tutur Rudi.
Diakuinya,desain interior ruangan itu membutuhkan pemikiran yang tidak sebentar.pertama,menyesuaikan dengan perkembangan jaman,seperti dekorasi tempat pemotretan dengan gambar Pokemon.Kemudian juga menghias dinding dengan bunga yang berwarna-warni.tah hanya itu,rudi juga harus melakukan versi anggaran yang membutuhkan waktu tidak bentar.Karena,penataan ruangan itu tidak dimasukkan dalam anggaran sebelumnya.Ketika selesai,baru proses ruangan itu direhalibitasi dan menghabiskan waktu sekitar satu bulan lebih.Anak-anak yang membuat paspor adalah antara 10-15 dalam sehari.Namun,jumlah itu bisa terus berkembang.Apalagi,ada Program bupati yakni pertukaran pelajar dan studi dibanding ke luar negeri."Sehingga yang hendak membuat paspor merasa nyaman,'tuturnya.
Dia menambahkan,pembuatan paspor semakin diperketat.Sebab,sering kali paspor itu disalahgunakan.Dalam pembuatannya,petugas Imigrasi harus melakukan pengecekan terlebih dahulu ke lokasi.Seperti mendatangi rumahnya untuk melihat apakah layak diberi paspor.Dia menilai,Jember mengawali inovasi pelayanan paspor bagi warga khusus.Mulai dari lansia,Difabel,anak-anak dan ibu hamil.Sedangkan bagi masyarakat umum tetap di tempat yang lama dan sesuai prosedur sebelumnya.Inovasi itu diharapkan bisa menjadi contoh bagi kantor imigrasi lainnya di daerah lain.sehingga,pelayanaan paspor bagi warga khusus bisa memberikan kenyamanan bagi mereka."sepertinya jember mengawali inovasi pembuatan paspor ini,"pungkasnya.(hdi)

Sumber Jawa Pos Radar Jember 4 September 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Fikri,dari Demonstran Jadi Pengasuh Pesantren

Mengintip kehidupan Caddy di Driving Range Tegalbesar