Himpunan Mahasiswa Pattani Indonesia di IAIN Jember
Kaget Lihat Demo,Bangga Bisa Bahasa Daerah
Jember semakin menjadi jujukan bagi mahasiwa luar negeri untuk menempuh pendidikan.salah satunya sejumlah mahasiswa dari Thailand selatan yang menempuh pendidikan di institut Agama Islam Negeri(IAIN)Jember.Pun menceritakan pengalaman selama berada di jember selama dua tahun terakhir.RANGGA MAHARDIKA,jember
SEKILAS tak ada yang menarik dari penghuni Perumahan Milinea Kecamatan Kaliwates ini.Dimana rumah kontrakan ini terdapat sejumlah mahasiswa yang indekos.Mereka semua berjilbab cukup besar dan tampak seperti mahasiswi lainnya di rumah kos.Yang terlihat mereka terlihat lebih ramah dengan orang yang datang."Silahkan dimakan,"Ucap salah satu penghuni dengan logat Melayu kental mempersilahkan tiga piring makanan ringan yang terasa asing dilihat.Memang ketiga makanan ini adalah makanan khas Thailand selatan.Diantaranya ada seperti buah asam dinamakan Luk-Yee,juga semacam rengginang bernama Pla Bilih dan Khau Phong semacam Lorjuk di Jember.juga ada mama alias mi.sekilas,rasanya mirip dengan makanan Indonesia namun lebih asam.Sungguhan ini memang sengaja dibawa oleh para mahasiswi yang tergabung dalam himpunan Mahasiswa Pattani Indonesia di IAIN Jember.
Senang Biaya Hidup Lebih Murah
"Yang datang kita beri makanan khas Thailand,"ucap Sakina Barosidik,salah satu mahasiswi yang menjadi juru bicara ini.sehingga setiap yang datang bisa ikut mengenal dan mencicipi makanan khas mereka.Para mahasiswa ini mengaku senang berada di Indo(Indonesia,red)Khususnya Jember.karena udara di Jember jauh lebih sejuk dibandingkan tempat tinggal mereka yang ada di Thailand selatan mulai dari Yalla,Songkhala,Narathiwat dan Pattani sendiri.Apalagi,mereka mengaku untuk makanan di Jember diakuinya hampir sama."kami sering masak sendiri.Suka berbelanja di pasar Tanjung,"ucapnya.Mereka heran saat berbelanja di pasar menemukan banyak sekali pengamen dan pengemis.Di Thailand tidak sampai ada warga yang demikian karena lapangan kerja banyak tersedia disana.Bukan hanya berbelanja,mereka juga senang berkeliling di jember malam hari,khususnya jalan-jalan di pusat perbelanjaan di Jember.pasalnya,kesempatan ini sangat langka di lakukan di Thailand Selatan.Dimana.di daerah konfluk ini mereka dibatasi dengan jam malam hingga pukul 20.00.Sehingga tidak bisa bebas karena takut dengan operasi militer yang dilakukan oleh tentara setempat.Oleh karena itu,mereka sempat kaget saat melihat sejumlah mahasiswa melakukan demotrasi yang begitu meledak-ledak.Apa lagi saat melihat sejumlah mahasiswa memecahkan kaca dan juga membakar ban bekas."Di sana tidak berani,"Ucap Russu-emee Ruesa.Dirinya mengatakan meskipun muslim menjadi mayoritas di pattani,namun tetap minoritas di Thailand.sehingga mereka tidak banyak berani untuk terlalu mengekspresikan diri atau protes.oleh sebab itu,kesempatan belajar kuliah di Jember ini sangat disyukuri oleh dirinya dan rekan-rekannya."karena dekat dan mirip di Thai,"ucapnya.selain itu,mereka merasa bisa bebas dalam menempuh pendidikan dan menjalankan ibadah agama serta dalam menjalankan hidup.Apalagi,di IAIN Jember sangat mirip dengan kehidupan masyarakat Thailand Selatan,yakni banyak pondok pasantren,biaya hidup dan biaya pendidikan juga lebih murah.Namun, dari sisi Ilmu pengetahuan khususnya agama memang lebih enak di Jember.Jika di Thailand lebih terpusat ke Dosen."Disini sering presentasi,jadi lebih aktif,"jelas Paosiyah cheloh.
Bahkan,selama di Indonesia mereka juga sering melakukan jalan-jalan mengunjungi berbagai kota di Indonesia.seperti di jakarta,Bandung,Semarang,dan kota lainnya.Bahkan,sering juga naik gunung ke Ijen.Biasanya dilakukan saat liburan.Dihimpunan ini,para mahasiswa Thailand Selatan ini jika berkumpul seperti keluarga.Dimana mereka bisa saling berbagai sesama mahasiswa perantauan."kalau berkumpul hari minggu,biasanya diisi olahraga dan diskusi,"ucap Amanee Samae,mahasiswa lainnya.Bahkan,pada 25 September ini mereka akan menggelar Sukan warna yakni olahraga dengan macam-macam warna.Bahkan,jika berkumpul maka anatar mahasiswa akan memamerkan kemampuan menguasai bahasa daerah."Bahasa Jawa atau Madura.Lucu aja.kalau bahasa Indonesia lebih mirip bahasanya(dengan Melayu),"ucapnya dengan tersenyum.sehingga jika mahir bahasa daerah biasanya akan lebih bangga karena berarti lebih cepat menguasai bahasa lain.meskipun dari kendala bahasa dan makanan tidak ada masalah,namun mereka mengaku ada kendala lainnya.sejumlah mahasiswa Thailand ini memang sering sakit."Biasanya Hepatitis dan thypus,"jelasnya.Namun,mereka tidak tahu apa penyebab pastinya.sementara itu,As'ari,Ketua jurusan Bahasa Deputi kerja sama luar Negeri mengatakan pihaknya memang sering memberikan bimbingan kepada mahasiswa Thailand ini."utamanya untuk mengenalkan budaya lokal,"ucapnya.Sehingga dengan demikian,bukan hanya bekal ilmu yang didapat,namun juga menularkan budaya Indonesia ke mahasiswa Thailand.begitu juga yang dilakukan oleh Nina Sutrisno,selaku staf unit pengembangan bahasa yang sering memberikan pendampingan kepada mahasiswa ini."mereka tidak sulit kok.cuma memang kadang sering merepoti teman-temannya jika ada materi kuliah yang tidak dikenal,"ucapnya yang dibarengi tawa sejumlah mahasiswa itu.(hdi)
Sumber Jawa Pos Radar Jember 10 September 2016
Komentar
Posting Komentar